"Timlo ini kan tidak ada di daerah lain, seperti Timlo Jakarta atau Timlo Makassar. Timlo hanya ada di Solo," kata Ketua Panita SICF 2019 Daryono di Solo, Jumat.
Selain itu, ia juga akan mengangkat makanan Sosis Solo yang terkenal nikmat dan sering dijadikan oleh-oleh para wisatawan.
"Di tengah makanan sosis yang bermacam-macam dan dikelola secara pabrikan, Solo punya sosis yang bercita rasa khusus. Terbuat dari bahan natural, dengan cara pengolahan yang juga natural," katanya.
Pada kegiatan yang akan diselenggarakan di Benteng Vastenburg Solo pada tanggal 4-6 April tersebut juga akan dibagikan sebanyak 7.000 porsi Tengkleng, Timlo Solo, dan Sosis Solo.
Untuk mengeksplorasi ragam kuliner lawas, dikatakannya, kegiatan tersebut juga akan menyajikan Mangut Kepala Manyung, Nasi Pegel, Sego Wiwit, dan Jangan Lombok Ijo.
Sementara itu, dikatakannya, kegiatan tersebut untuk memperkuat Solo sebagai kota wisata kuliner.
"Oleh Tim Kementerian Pariwisata, Solo dinyatakan menjadi objek wisata kuliner nomor satu di Indonesia. Kegiatan ini sekaligus untuk membenahi objek wisata, di antaranya kebersihan dan higienitas pada makanan," katanya.
Menurut dia, kegiatan tersebut tidak hanya sebagai ajang tontonan tetapi juga sarana edukasi, eksplorasi, apresiasi, dan ajang pelestarian makanan daerah.
"Ini semua kami ciptakan untuk mempromosikan Solo sebagai kota wisata kuliner. Dengan ragam wisata yang ada, Solo juga bisa menjadi pusat gastronomi Indonesia," katanya.
Pada kegiatan yang akan diikuti 200 tenant tersebut, pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp3 miliar dengan jumlah pengunjung mencapai 30.000 orang.
Baca juga: Solo kembangkan paket tur kuliner kampung Presiden
Baca juga: Tim ITS kerjakan pembuatan perahu tambang Bengawan Solo
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019