• Beranda
  • Berita
  • Akademisi: diplomasi maritim, ekonomi perlu dibahas dalam debat

Akademisi: diplomasi maritim, ekonomi perlu dibahas dalam debat

29 Maret 2019 19:56 WIB
Akademisi: diplomasi maritim, ekonomi perlu dibahas dalam debat
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina Shiskha Prabawaningtyas ditemui di Jakarta, Jumat (29/3/2019). (ANTARA News/Yashinta Difa)
Keberlanjutan diplomasi maritim dan ekonomi yang menjadi fokus kebijakan luar negeri Indonesia selama hampir lima tahun terakhir harus menjadi pembahasan dalam debat calon presiden, kata Ketua Program Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Paramadina Shiskha Prabawaningtyas.

"Isu tentang diplomasi maritim (perlu dibicarakan), sejauh mana itu berjalan dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Seringkali persoalan kebijakan adalah tentang keberlanjutan," kata Shiskha saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Visi misi Indonesia sebagai poros maritim dunia yang disampaikan Joko Widodo saat pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilu 2014, menurut dia, harus dipastikan berjalan.

"Jangan tiba-tiba nanti perubahan pemerintahan kebijakannya menjadi tidak berjalan. Isu keberlanjutan tentang diplomasi masih harus diperkuat," tutur Shiskha.

Selain diplomasi maritim, kedua capres yang akan tampil dalam debat keempat juga perlu membahas mengenai diplomasi ekonomi Indonesia ke depan.

Diplomasi ekonomi yang dijalankan Indonesia, menurut Shiskha, harus sejalan dengan isu-isu yang langsung menyentuh masyarakat di dalam negeri seperti pendidikan dan kesehatan.

Selanjutnya, kedua capres harus membahas upaya memperkuat kontribusi aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, penyelesaian konflik, dan pemberantasan terorisme.

"Tetapi intinya kalau kita bicara tentang kebijakan luar negeri dan diplomasi, poin pentingnya adalah keberlanjutan kebijakan, entah siapapun pemerintahannya. Dan kritik terbesar seringkali kan kebijakan luar negeri itu adalah dari kepentingan nasional. Nah bagaimana kemudian kebijakan luar negeri itu harus seimbang antara pemetaan kondisi global saat ini yang konsolidasikan dengan kepentingan nasional," ujar Shiskha.

Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 keempat yang akan berlangsung pada Sabtu (30/3) mengusung tema ideologi, pemerintahan, pertahanan keamanan, dan hubungan internasional.

Debat tersebut akan diikuti oleh capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. ***2***

Baca juga: Pengamat: Masing-masing capres punya 'amunisi"'untuk debat ke-4
Baca juga: Pelajar Indonesia di Jordania berharap capres soroti isu Palestina
Baca juga: KPU tuntaskan distribusi undangan debat keempat Pilpres 2019

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019