PT Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara 195 personel pada 47 pos di kedua provinsi untuk menjaga pasokan listrik selama Pemilihan Umum dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Sebelumnya kami juga sudah petakan obyek-obyek yang menjadi vital karena dua kegiatan tersebut,” kata Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN setempat Leonardo Buntoro di Balikpapan, Jumat.
Obyek-obyek yang dijaga listriknya jangan sampai mengalami gangguan pasokan itu adalah kantor-kantor Komisi Pemilihan Umum, tempat-tempat pemungutan dan penghitungan suara, serta sekolah-sekolah penyelenggara UNBK.
“Pada Pemilu 2019 ini kami melayani dan menyiagakan pasokan listrik untuk sedikitnya 9.451 TPS yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” lanjut Leonardo.
Ia menambahkan, masa siaga Pemilu dan UNBK 2019 adalah dari H–7 hingga H+7 atau tanggal 10–24 April 2019. Selama dua pekan itu, juga disiapkan 21 Unit Gardu Bergerak (UGB), 6 Unit Kabel dan Kubikel Bergerak (UKKB), 41 unit genset di kantor unit pelayanan pelanggan (ULP), serta 15 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) yang tersebar di kantor-kantor PLN Cabang, yaitu di Balikpapan, Samarinda, Berau, Bontang, dan Tarakan.
Pada kesempatan yang sama Leonardo Buntoro juga minta kepada para petugas untuk berkomitmen penuh dalam mensukseskan Pemilu 2019 di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
“PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara telah membuat desain pengamanan pasokan listrik untuk pesta demokrasi rakyat tahun 2019 ini. Suplai kelistrikan telah kita petakan melalui suplai utama, suplai cadangan berupa genset, UPS, hingga petugas yang akan siaga 24 jam penuh pada titik-titik krusial yang telah ditentukan, ” jelasnya.
Ia menambahkan dalam menjalankan tugas, PLN berkomitmen terhadap budaya K3 yaitu Peduli, Taat, Tanggap. Peralatan kerja, juga Alat-Alat Pelindung Diri, peralatan PDKB harus dipastikan selalu dalam kondisi yang siap dan standar dalam mendukung pengamanan keandalan pasokan tenaga listrik.
“Kami mewajibkan seluruh petugas piket untuk bekerja sesuai SOP yang telah diberlakukan. Tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan dan jiwa manusia,” tegas Leonardo.
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019