• Beranda
  • Berita
  • Guru kesenian Indonesia pukau dosen-mahasiswa China

Guru kesenian Indonesia pukau dosen-mahasiswa China

30 Maret 2019 09:54 WIB
Guru kesenian Indonesia pukau dosen-mahasiswa China
Para guru kesenian dari Indonesia menyanyikan lagu Suwe Ora Jamu diiringi orkestra musik tradisional China oleh para mahasiswi dan dosen Central Conservatory of Music (CCOM) Beijing, Jumat (23/9). (M. Irfan Ilmie)

Antara

Penampilan sejumlah guru kesenian dan kebudayaan dari Indonesia di panggung pertunjukan seni kampus Central Conservatory of Music (CCOM) Beijing, Jumat (29/3), memukau para dosen dan mahasiswa seni setempat.

Para guru dari berbagai daerah di Indonesia itu membuka penampilannya dengan nyanyian lagu tradisional Batak.

Kemudian mereka juga berkolaborasi dalam tari-tarian dan bernanyi bersama para mahasiswa dan mahasiswi CCOM.

Dari bebagai atraksi seni yang ditampilkan, para penonton memberikan aplaus panjang saat mereka menyanyikan lagu Mandarin dirangkai dengan lagu Sing Sing So dalam format akapela.

Gedung pertunjukan seni makin bergemuruh saat para guru tersebut menyanyikan lagu Mandarin yang dirangkai dengan lagu tradisional Jawa berjudul Suwe Ora Jamu dengan diiringi orkestra musik tradisional China oleh para mahasiswi CCOM.

Sampai-sampai Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun beranjak dari tempat duduknya untuk naik ke pentas dan bernyanyi bersama para guru dan mahasiswi itu.

Penampilan tersebut menandai berakhirnya program pelatihan guru kesenian dan kebudayaan Indonesia di CCOM selama tiga pekan.

"Ada 374 guru yang mengikuti program pelatihan pengajaran di berbagai daerah di China. Sebanyak 36 guru seni mengikuti program tersebut di CCOM ini. Sepanjang tahun ini Kemendikbud mengirimkan 1.000 guru keluar negeri," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya.

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (tenngah) foto bersama jajaran pejabat Kemendikbud RI, civitas akademika Central Conservatory of Music (CCOM) Beijing, dan para guru dari Indonesia pada acara penutupan pelatihan guru kesenian dan kebudayaan Indonesia di China. Dari 1.000 guru yang dikirimkan oleh Kemendikbud RI, sebanyak 374 orang menjalani pelatihan pengajaran selama tiga pekan di China. (M. Irfan Ilmie)

Selama tiga pekan, para guru SMP hingga SMA/SMK itu dibekali materi pengajaran sesuai bidangnya masing-masing.

Dubes Djauhari berharap keberhasilan program tersebut dapat mempertegas komitmen kedua negara dalam menjalin kerja sama yang lebih erat di segala bidang, khususnya pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.

"Saya yakin melalui program ini, para akademisi dan seniman dari Indonesia dan Tiongkok mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dalam mengembangkan pengajaran seni dan budaya kedua negara," ujar mantan Dubes RI untuk Rusia itu.

Sementara itu, Sekretaris Komite Partai di CCOM Zhao Min berharap pengalaman yang diperoleh para guru tersebut bisa disampaikan kepada murid-muridnya di Indonesia untuk mempererat hubungan kedua negara.

"Perjalanan hubungan China dengan Indonesia itu mirip lagu Bengawan Solo, air mengalir sampai jauh dan akhirnya ke laut.....," katanya sambil mengutip lirik lagu karya Gesang yang juga sangat kondang di daratan Tiongkok itu. 
 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019