• Beranda
  • Berita
  • Jokowi sebut Indonesia butuh pemerintahan "dilan"

Jokowi sebut Indonesia butuh pemerintahan "dilan"

30 Maret 2019 20:48 WIB
Jokowi sebut Indonesia butuh pemerintahan "dilan"
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama Ketua KPU Arief Budiman tiba dipanggung untuk mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.

Dibutuhkan reformasi dan pelayanan publik melalui yang menggunakan teknologi informasi dan elektronik

Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo mengatakan Indonesia ke depan membutuhkan pemerintahan "dilan" atau digital melayani, mengingat perkembangan dunia saat ini yang sudah memasuki era digital reformasi.

"Oleh sebab itu dibutuhkan reformasi dan pelayanan publik melalui yang menggunakan teknologi informasi dan elektronik, sehingga dalam hal ini diperlukan persamaan dan peningkatan sumber daya masyarakat, begitu pula dengan reformasi tata kelola," ujar Jokowi sebelum memulai Debat Capres Keempat di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu.

Selain itu terkait dengan ideologi, Jokowi menegaskan bahwa ideologi Indonesia yaitu Pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa dan para pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisasi, berbagai suku dan agama.

"Oleh sebab itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga, merawat, dan menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi.

Jokowi juga menegaskan diperlukan peningkatan kualitas SDM di bidang pertahanan terutama terkait dengan sains, dan teknologi pembangunan alutsista.

Adapun tema debat capres keempat pada kali ini adalah ideologi, pemerintahan keamanan serta hubungan internasional.

Baca juga: Jokowi: TNI perlu kuasai teknologi persenjataan dan siber

Baca juga: Jokowi: debat akan mengalir saja

Baca juga: Jokowi siap sampaikan materi debat keempat capres

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019