Juara bertahan Isner kesulitan untuk melanjutkan pertandingan pada akhir set kedua, terhambat oleh nyeri pada kaki kirinya.
Federer, yang memenangi gelar Miami keempatnya, mematahkan servis Isner tiga kali pada set pertama.
"Itu adalah awal sebuah mimpi, mengendurkan syaraf saya,” kata petenis Swiss berusia 37 tahun itu dalam wawancara di tepi lapangan sebagaimana dikutip Reuters, Senin.
Namun petenis Amerika itu melawan pada set kedua, menyamakan kedudukan 3-3 dan 4-4 sebelum rasa sakit membuatnya sulit untuk melanjutkan. Federer merebut dua gim terakhir untuk meraih kemenangan.
“Pekan yang luar biasa bagi saya,” kata unggulan keempat itu. “Saya sangat gembira saat ini. Ini luar biasa. Saya bermain di sini pada 1999 untuk pertama kalinya dan di sini lah saya pada 2019. Ini sangat berarti bagi saya.”
Hanya petenis Amerika Jimmy Connors, dengan 109 gelar, yang mempunyai gelar tunggal lebih banyak dibanding Federer.
Isner mulai merasa sakit pada set pertama.
“Saya mulai merasa nyeri di bagian atas kaki saya, dan tidak hilang. Semakin memburuk,” katanya. “Saya tidak pernah mengalami seperti ini sebelumnya.”
Federer master
Bahkan sebelum cedera membuat petenis Amerika unggulan ketujuh itu melambat, Federer adalah masternya, mengatasi servis keras Isner dan memenangi 32 dari 35 poin pada servisnya sendiri.
“Roger terlalu bagus,” kata Isner. “Pada lima gim pertama, saya baik-baik saja. Tidak ada yang mengganggu saya. Ia sepenuhnya menguasai saya.”
Federer memilih mengawali pertandingan dengan menerima servis dan strateginya terbayar saat ia mematahkan servis Isner.
Petenis Amerika itu bertahan pada gim ketiga tetapi Federer merebut empat gim berikutnya.
Isner bermain lebih baik pada set kedua namun pada akhirnya rasa sakitnya menjadi-jadi, bahkan dengan pemeriksaan medis setelah gim ketujuh.
“Saya tahu pada kedudukan 3-4, apa pun, saya tahu saya tidak akan menang. Saya bisa katakan sejauh itu,” kata Isner.
“Perasaan yang aneh, Anda tahu, melakukan servis pada akhir-akhir pertandingan dan tahu bahwa saya tidak akan menang.”
Federer juga merasakan petenis Amerika itu dalam kesulitan.
“Saya tahu akan menjadi sesuatu yang salah. Cara dia bergerak tidak baik,” kata Federer.
“Tapi pada saat yang sama saya harus membuatnya bekerja keras, melanjutkan permainan saya.”
Gelar tersebut adalah yang kedua pada tahun ini bagi Federar, terjadi setelah kemenangan bersejarah ke-100 di Doha pada Februari lalu.
Baca juga: Shapovalov sangat menantikan pertandingan melawan Federer
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019