Hal ini disampaikan Mendikbud usai peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Senin.
"Daerah yang tidak terjangkau, kita mengusahakan akan adakan genset untuk menggunakan provider. Daerah 3T ini akan didahulukan 1-2 tahun ini," terang Muhadjir.
Muhadjir mengaku, wilayah 3T memang belum semua mampu dijangkau internet dalam rangka mengoptimalkan UNBK, sehingga Kemendikbud bekerja sama Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) fokus terus menyisir daerah terpencil untuk memenuhi kebutuhan internet masuk ke sekolah.
"Kita bersama Kominfo akan terus menyisir daerah mana yang harus terus dipenuhi. Karena memang wilayah Indonesia terlalu besar, makanya harus secara bertahap," katanya.
Muhadjir mengungkapkan, kebutuhan internet tahun 2019 lebih sedikit dibanding tahun lalu, seiring dengan program internet yang telah merambah ke kecamatan. Tahun 2018, Kemendikbud mengucurkan bantuan internet kepada 17 ribu sekolah.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Irman Yasin Limpo mengatakan, daerah 3T utamanya bagi wilayah yang belum terjamah listrik PLN juga menjadi hal penting untuk memperbaiki potret pendidikan di Sulsel.
"Kami sudah memberikan solar cell, generator agar daerah ini tetap bisa mengoptimalkan pelaksanaan UNBK," katanya.
Terkait UNBK, menurut Irman, tidak semua komputer harus disiapkan sekolah. Tentu harus disesuaikan dengan rasio jumlah siswa masing-masing sekolah. Apalagi tahun lalu, Disdik Sulsel telah mendistribusikan sekitar 7.000 unit komputer di berbagai sekolah.
Sesuai standar setiap sekolah minimal memiliki 25 komputer, yang berarti semua sekolah sudah bisa laksanakan UNBK.
"Ketika ada kekurangan untuk UNBK SMA hari ini, kita bisa pinjam ke SMK karena jumlahnya lebih banyak. Kalau tidak cukup di SMK bisa dipinjam ke SMP," tandasnya.
Baca juga: UNBK di Cianjur selatan terkendala aliran listrik dan internet
Baca juga: Belum ada jaringan internet, sekolah di Cirebon UNBK pakai modem
Baca juga: UNBK SMA Teluk Wondama terkendala jaringan internet
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019