Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) Ke-39 yang digelar di Jawa Timur untuk memantapkan kemanunggalan TNI dan Polri dengan masyarakat setempat.
"Pupuk kemanunggalan TNI dan Polri dengan masyarakat yang tujuan utamanya menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air," ujarnya di sela memimpin upacara pembukaan Latsitardanus Ke-39 di halaman Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Latsitardanus merupakan salah satu kegiatan integratif Taruna Akademi TNI yang dilaksanakan pada akhir pendidikan sesuai kalender pendidikan dan dilaksanakan oleh Taruna Akademi TNI bersama Taruna Akpol, Praja Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) serta mahasiswa.
Latsitardanus tahun ini diikuti oleh taruna tingkat akhir Wredha dan mahasiswa melalui berbagai kegiatan yang burhubungan langsung dengan masyarakat, antara lain fisik maupun nonfisik.
Selain itu, latihan terintegrasi ini juga dalam rangka mengaplikasikan ilmu pengetahuan, baik teori maupun praktik yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di lembaga untuk selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat.
Kegiatan fisik, kata dia, antara lain turut membantu membangun fasilitas umum, tempat ibadah dan lainnya, sedangkan nonfisik seperti penyuluhan, riset sosial, wisata juang, promosi dan karya bakti di lingkungan masyarakat.
Jumlah personel yang terlibat, yakni 263 personel taruna akademi militer, taruna AAL 117 personel, taruna AAU 99 personel, taruna Akpol 306 personel , praja IPDN 100 personel dan mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Jatim juga 100 personel.
Panglima TNI menjelaskan, tahun ini lokasi sasarannya berada di empat daerah di Jawa Timur, masing-masing Satlak I Kabupaten Jember, Satlak 2 Kabupaten Bojonegoro, Satlak 3 Kabupaten Trenggalek dan Satlak 4 Kabupaten Pamekasan.
"Setiap tahunnya lokasi sasaran berbeda-beda provinsi, dan tahun ini jadwalnya memang di Jawa Timur, lalu tahun depan berganti lagi," ucap jenderal TNI AU bintang empat tersebut.
Turut hadir saat upacara pembukaan antara lain tiga kepala staf masing-masing KSAD, KSAL dan KSAU, kemudian Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, pejabat TNI dan Polri di lingkungan Jatim dan sejumlah kepala daerah.
Usai upacara, para peserta Latsitardanus Ke-39 mengikuti defile berjalan kaki dari Gedung Negara Grahadi menuju kawasan Balai Kota Surabaya di Jalan Wali Kota Mustajab dengan iringan drum band dari TNI.
Sementara itu, kepada peserta Latsitardanus, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan adanya tantangan perubahan masa depan yang sangat pesat, terutama di bidang dunia digital dan pengaruh revolusi industri keempat atau industri 4.0.
Menurut dia, revolusi industri tersebut ditandai dengan era disrupsi, yaitu kemunculan industri-industri yang berbasis daring (online), sebab bukan hanya komputer, tetapi teknologi "mobile" sudah mewabah dan hampir semua orang terhubung.
"Menghadapi ini maka relevansi pendidikan dan pekerjaan perlu disesuaikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memberikan perhatian pada aspek kemanusiaan," kata mantan menteri sosial tersebut.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019