Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Makassar, Senin mengatakan pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pengadaan penunjang pelaksanaan UNBK.
"Anggaran pendidikan yang 20 persen dari APBN itu di pecah-pecah, sebagian besar sudah diturunkan di pemerintah daerah. Jadi untuk pengadaan suprastruktur dan infrastruktur termasuk komputer,harus ada sharing antara pemerintah pusat dan Pemprov (SMA/SMK) dan Pemkot untuk tingkat SMP," ucap Mendikbud.
Untuk itu, dirinya mengaku datang untuk berdiskusi soal pembagian tugas pengadaan yakni yang mana akan dibantu Pemprov dan dibantu pusat.
"Kemendikbud punya komitmen yang kuat dalam pengadaan komputer sebagai salah satu sarana dalam rangka membangun digitalisasi pendidikan dan itu memang mutlak harus dipenuhi," ujarnya.
Setiap tahun, kata dia, sudah ada alokasi anggaran tapi dilakukan secara bertahap.
"Namun itu tadi, kita juga mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk ikut membantu pengadaan teknologi pembelajaran terutama yang berbasis komputer," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengapresiasi adanya kesadaran dari seluruh pihak terkait keterbatasan komputer yang dimiliki sekolah.
Dimana sekolah yang tidak kekurangan komputer, berinisiatif meminjam baik di anak SMP, atau sesama siswa SMA yang kebetulan belum ikut ujian
"Saya kira inj cara yang bagus untuk mengatasi persoalan keterbatasan komputer untuk digunakan dalam ujian tersebut," jelasnya.
Sementara terkait keberadaannya di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, bukan hanya datang sebagai menteri namun juga statusnya sebagai salah satu ketua PP Muhammadiyah yang mengkoordinatori bidang pendidikan.
"Jadi ingin silaturahum dengan civitas akademika Unismuh. Kebetulan adik-adik IMM menggelar seminar dan diberikan kesempatan membuka. Tapi ini memang rangkaian kunjungan kerja pelaksanaan UNBK untuk SMA di Makassar," katanya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019