"Semua orang punya masalah. Bagaimana mengatasi masalah itu? Sekarang zaman modern, serba digital, lambat laun (kita) melupakan budaya kita. Untuk milenial, kalau ada masalah coba dekatkan diri sama budaya," ujar Atiqah dalam konferensi pers film "Mantan Manten" di Jakarta, Senin.
Saran kepada generasi milenial itu diperoleh aktris berusia 37 tahun itu setelah memerankan tokoh Yasina dalam "Mantan Manten".
Yasnina dalam film produksi Visinema Pictures itu digambarkan sebagai sosok perempuan modern yang berprofesi sebagai perencana keuangan dengan karir cemerlang.
Namun, karir Yasina hancur dan perlahan juga kisah cintanya dengan Surya (Arifin Putra) setelah terjegal masalah.
Di tengah masalah, Yasnina bertemu Marjanti, seorang pemaes atau penata rias (yang diperankan aktris senior Tutie Kirana). Yasina pun diminta menjadi asisten Marjanti dan belajar seluk beluk paes atau tata rias pengantin Jawa.
Walau bukan bidang keahliannya, Yasnina mulai mempelajari dunia paes dan mengetahui apa saja pengorbanan seorang pemaes atau dukun manten. Melalui penyelamannya di dunia paes, Yasina lantas menemukan sebuah pencerahan untuk masalah hidupnya.
"Film itu tentang kehidupan modern perempuan zaman sekarang berikut konflik yang mereka hadapi. Yasnina adalah anak yatim piatu. Dia disekolahkan. Dia ambisius dan ingin jadi yang terbaik. Ketika jadi dukun manten, dia jadi yang terbaik," kata Atiqah tentang film karya sutradara Farishad Latjuba itu.
Baca juga: Arifin Putra jadi pria nrimo di "Mantan Manten"
Baca juga: "Mantan Manten", film terbaru Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019