• Beranda
  • Berita
  • Balitbangtan-IRRI kembangkan beras untuk atasi "stunting"

Balitbangtan-IRRI kembangkan beras untuk atasi "stunting"

1 April 2019 19:05 WIB
Balitbangtan-IRRI kembangkan beras untuk atasi "stunting"
Lembaga Penelitian Padi Internasional (IRRI) membuka kantornya di Indonesia, tepatnya di Bogor, Senin (1/4/2019) (Balitbangtan)
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Kementerian Pertanian bersama International Rice Research Institute (IRRI) mengembangkan varietas padi yang memiliki kandungan seng (zinc) untuk mengatasi masalah stunting (kekerdilan) pada anak-anak Indonesia.

Padi hasil riset IRRI varietas Inpari IR NutriZinc merupakan padi pertama yang memiliki kandungan seng di Indonesia untuk mengatasi masalah stunting pada anak-anak di negara ini, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertanian Dr Fadjry Djufry dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Varietas ini adalah varietas unggul yang mampu menyediakan hingga 50 persen dari kebutuhan seng harian anak, berhubung pada umumnya varietas padi yang ada memiliki kandungan seng yang rendah, katanya.

IRRI sebenarnya telah mengembangkan varietas padi dengan kandungan seng sejak tahun 2000-an mulai dengan pengujian plasma nutfah serta pemuliaannya baik menggunakan teknik konvensional maupun bioteknologi.

Pengusulan sejumlah galur padi dengan kandungan Zn tinggi telah diteliti bersama antara IRRI dan sejumlah lembaga lainnya dan menghasilkan galur-galur seperti IR97477-115-1-CRB-0-SKI-1-SKI-0-2 (Inpari 46 Nutri Zinc), IR99680-3-CRB-0-SKI-1-SKI-2-5 (Inpari 47 Nutri Zinc), dan IR99270-34-2-1 (Inpari 48 Nutri Zinc).

Dari 3 galur yang diusulkan itu, galur Inpari 46 Nutri Zinc dinyatakan lulus untuk dilepas sebagai varietas unggul oleh Kementan.

Selain keunggulan kandungan Zn yang tinggi, disebutkan produktivitas padi ini juga tinggi, tahan wereng coklat, blas, tungro, serta rasa nasi yang enak dan pulen.

Disebutkan pula, varietas Inpari ini secara tidak langsung juga membantu mengurangi dampak dari kerugian produk domestik bruto tahunan Indonesia sebesar 2,6 miliar dolar AS karena kekurangan mikronutrien pada penduduknya.

Disebutkan pula, varietas padi IRRI telah secara signifikan meningkatkan produksi beras Indonesia. Varietas padi yang paling baru dirilis antara lain Inpari 30 Ciherang Sub1, Inpari 34, 35, 42, 43 GSR, termasuk Inpari IR NutriZinc.

Di hari yang sama, Senin ini, IRRI, Lembaga Penelitian Padi Internasional, membuka kantornya di Indonesia tepatnya di Bogor.

Baca juga: Lembaga Penelitian Padi Internasional buka kantor di Bogor
Baca juga: IRRI temukan gen untuk tingkatkan hasil padi


 

Pewarta: Dewanti Lestari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019