Wakil Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) di negeri itu Robert Tibagwa berbicara di Ibu Kota Zimbabwe, Harare selama penyerahan 80 ton metrik barang yang disumbangkan kepada Pemerintah Zimbabwe.
"Kami menghadapi 20.000 pengungsi dan pencari suaka di Kamp Pengungsi Tongogara di dekat perbatasan Zimbabwe yang terdampak. Sebanyak 5.300 di antara mereka sangat terdampak sementara 1.060 rumah rusak," kata Tibagwa, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Kamp Pengungsi Tongogara, yang terletak di dekat perbatasan dengan Mozamik, berada di pinggir Kota Kecil Chipinge, yang rusak parah akibat depresi tropis itu. Topan mematikan tersebut meninggalkan jejak kerusakan.
Pencari suaka dan pengungsi dari Mozambik, Rwanda, Republik Demokratik Kongo dan Somalia ditampung di Kamp Tongogara.
Tibagwa menambahkan prasarana air dan kebersihan telah rusak, dan WC terendam air sementara sumur bor dipenuhi air, sehingga terjadi pencemaran pasokan air minum.
Sebanyak 90.000 orang terusir dari rumah mereka di sembilan kabupaten, terutama di bagian timur negeri tersebut, dan lebih dari 200 orang meninggal sementara tak kurang dari 300 orang lagi hilang dan sebanyak 250.000 orang terdampak.
UNHCR adalah bagian dari tim kemanusiaan yang bekerjasama secara erat dengan Pemerintah Zimbabwe guna memastikan orang menerima bantuan dan perlindungan dari bermacam resiko dan bahaya.
Sumber: Anadolu
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019