Ketua Majelis Rendah Inggris John Bercow pada Senin (1/4) memilih empat proposal Brexit dari sembilan proposal bagi anggota parlemen untuk dipilih, yang meliputi keanggotaan Inggris dari pasar tunggal dan serikat pabean (customs union).
Anggota parlemen diharapkan memberikan suara pada putaran kedua "pemungutan suara indikatif," yang akan dimulai pada pukul 20.00 waktu setempat, dan itu dimaksudkan untuk melihat apa hasil, jika ada, perintah mayoritas di parlemen, yang telah menolak kesepakatan Brexit Perdana Menteri Theresa May tiga kali sejak Januari.
Pound Inggris naik pada Senin (1/4) karena investor bersiap-siap untuk parlemen untuk memilih serangkaian opsi Brexit, dengan beberapa berharap bahwa ketidakpastian saat ini akan berakhir dalam Brexit yang lebih lembut daripada kesepakatan penarikan mundur Perdana Menteri Theresa May yang ditolak
Kesepakatan May ditolak untuk ketiga kalinya oleh anggota parlemen pada Jumat (29/3), menjerumuskan Inggris ke dalam ketidakpastian politik yang lebih besar dan mengirim sterling di bawah 1,30 dolar AS. Tetapi mata uang Inggris itu telah menguat kembali.
Itu menunjukkan beberapa investor menilai prospek Inggris tersingkir dari Uni Eropa tanpa kesepakatan meskipun terjadi kekacauan politik, dan sebaliknya mengharapkan penundaan lebih lama untuk Brexit, atau pada akhirnya muncul kesepakatan di mana hubungan dengan blok perdagangan lebih dekat daripada di bawah kesepakatan May.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi1,1211 dolar AS dari 1,1214 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3125 dolar AS dari 1,3003 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7112 dolar AS dari 0,7097 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,36 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,82 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9989 franc Swiss dari 0,9960 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3310 dolar Kanada dari 1,3355 dolar Kanada.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019