Jakarta (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengadakan penjajakan kerja sama politik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan untuk tahap awal koalisi tersebut akan dimulai dari pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sumut.
"Saya dan Pak Tifatul (Presiden PKS) telah sepakat untuk menjalin koalisi untuk memenangi pilkada di Sumut," kata Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali saat bersilaturahmi dengan fungsionaris PKS di Kantor DPP PKS Jakarta, Senin malam.
Suryadharma yang juga Menkop dan UKM itu berharap koalisi PPP dengan PKS itu bisa berlanjut untuk pilkada di daerah-daerah lainnya.
Dalam pertemuan yang diawali dengan santap malam bersama itu, Suryadharma juga mengatakan ada kesan bahwa partai Islam sulit berkomunikasi.
Karena itu, katanya, momentum Lebaran saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mematahkan anggapan umum itu.
"Mungkin di masa lalu, anggapan semacam itu ada benarnya karena mungkin adanya rasa senioritas dari elit sendiri. Sementara saat ini fungsionaris partai-partai berada pada level yang sama," kata Suryadharma Ali.
Pada bagian lain, Suryadharma menyampaikan bahwa tantangan partai-partai Islam sekarang ini semakin berat dan fenomena munculnya aliran sesat akhir-akhir ini telah membuat umat Islam semakin prihatin.
Selain itu, kemiskinan yang masih menjerat bangsa juga bisa dipastikan merupakan kemiskinan umat Islam sebagai mayoritas warga.
Guna mengatasi berbagai persoalan umat tersebut, PPP mengajak PKS dan juga partai-partai Islam lainnya menjalin sinergi yang lebih intensif lagi di masa depan.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP Bachtiar Chamsyah mengingatkan bahwa yang namanya partai berasas Islam itu kesannya selalu terbelakang.
"Lalu apa yang salah? Apakah kurang silaturahmi atau berbagai pertemuan yang diadakan hanya sekedar basa-basi saja?," kata Bachtiar yang juga Mensos tersebut.
Bachtiar berpendapat, tidak ada jalan lain untuk mengatasi berbagai persoalan umat Islam kecuali memperkokoh dengan solidaritas di masa-masa mendatang.
"Banyak hal yang bisa dilakukan bersama, tapi mengapa itu tidak dilakukan?. Memang tidak semua hal harus dilakukan secara bersama-sama," ujarnya.
Sebuah kakalahan umat
Sementara itu, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan bahwa salah satu persoalan umat Islam itu di antaranya adalah persaingan dalam perebutan posisi kepala daerah dengan calon yang non-Muslim.
Dikatakannya bahwa saat ini terdapat sembilan kepala daerah yang non-Muslim yang jika dilihat dari proporsi mayoritas penduduk yang beragama Islam, hal tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kekalahan.
"Di era demokrasi, hal itu sah-sah saja. Tapi jika dilihat dari proporsi penduduk yang mayoritas Muslim, hal itu bisa dikatakan sebagai kekalahan umat Islam," kata Tiffatul, seraya mengajak PPP untuk melanjutkan koalisi untuk Pilkada di Kalbar, selain yang di Sumut.
Dalam silaturahmi itu, selain Suryadharma Ali dan Bachtiar Chamsyah, DPP PPP diwakili antara lain oleh Ketua FPPP DPR Lukman Hakim Saefuddin, Sekjen Irgan Chairul Mahfiz dan Ketua DPP Achmad Muqowam.
Sementara dari PKS, mendampingi Tifatul antara lain Ketua FPKS DPR Mahfud Sidik, Ketua Dewan Syariah Pusat Surachman Hidayat dan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Suharna Surapranata. (*)
Pewarta: muhaj
Copyright © ANTARA 2007