"Dalam waktu dekat fasilitas itu akan dilengkapi pojok baca agar minat baca masyarakat tumbuh," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Padang Panjang Alvi Sena di Padang Panjang, Selasa.
Langkah tersebut, ujarnya merupakan komitmen dari pemerintah setempat agar pencanangan Kota Literasi yang tahun lalu dilakukan tidak sekadar seremoni.
Di taman kota yang tersebar di sejumlah kelurahan pojok baca juga akan dilengkapi dengan spot foto menarik yang menggambarkan daerah itu sebagai kota literasi sekaligus menarik minat masyarakat.
Sementara di ruang tunggu kantor perangkat daerah, pojok baca disediakan agar ketika masyarakat mengurus suatu keperluan, selagi menunggu giliran pelayanan bisa diisi dengan membaca buku.
"Di tahap awal, buku-buku akan disediakan dari sumbangan masyarakat melalui program Wakaf Buku selanjutnya buku disediakan oleh kelurahan masing-masing," katanya.
Ia menerangkan langkah menyediakan ruang baca tersebut telah dibahas sebelumnya bersama kepala daerah setempat dan perangkat daerah lainnya yang ada di Padang Panjang.
"Ada harapan bahwa sebagai Kota Literasi, membaca bisa menjadi sebuah kebiasaan sehingga berimbas pada masyarakat yang kreatif dan sejahtera setelah menerapkan informasi bermanfaat yang diperoleh dari buku," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan ingin menguatkan daerah yang berjuluk Serambi Mekah itu sebagai kota pendidikan.
"Sejak dulu daerah ini adalah kota pendidikan. Ada Diniyyah Putri, Thawalib, Kauman dan lainnya. Pendidikanlah yang menjadi 'brand' Padang Panjang dan aktivitas di bidang ini mesti hidup," ujarnya.
Keberadaan ruang baca di fasilitas publik diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat yang kemudian mendukung terbentuknya masyarakat pembelajar.
Baca juga: Padang Panjang hadirkan penulis buku laris tumbuhkan minat baca
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019