Kepala SMA Negeri 1 Sentani Agnes Mambieuw kepada Antara, Selasa mengakui ada beberapa pelajar kelas xii yang menjadi korban banjir bandang sehingga berbagai peralatan dan seragam sekolahnya lenyap tersapu banjir, saat banjir menerjang, Sabtu(16/3).
Namun jumlah pelajar kelas xii yang menjadi korban bencana alam tidak sebanyak pelajar kelas x dan xi, kata Agnes seraya menambahkan, walaupun terkena bencana namun mereka tetap hadir dan mengikuti unbk yang berlangsung sejak Senin (1/4).
Selain sekolah yang memberikan bantuan seragam, mereka juga mendapat pinjaman dari adik-adik kelasnya sehingga tetap mengikuti unbk dengan menggunakan seragam sekolah.
“Sampai saat ini tidak ada masalah dan mereka tetap mengikuti unbk beserta rekan-rekannya,” kata Agnes Mambieuw seraya menambahkan, unbk di SMA Negeri 1 Sentani diikuti 350 pelajar yang dibagi dalam tiga shit dan dilaksanakan di empat kelas.
Sejauh ini tidak ada masalah berarti yang terjadi selama pelaksanaan unbk yang akan dilasanakan hingga Senin (8/4), jelas Kepsek SMA 1 Sentani Agnes Mambieuw.
Banjir bandang yang menyebabkan 105 orang meninggal dan 74 dilaporkan hilang, selain mengakibatkan korban jiwa juga harta benda karena selain banjir juga berdampak meluapnya air dana Sentani.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019