• Beranda
  • Berita
  • Lebak kendalikan inflansi melalui kawasan rumah pangan lestari

Lebak kendalikan inflansi melalui kawasan rumah pangan lestari

2 April 2019 18:46 WIB
Lebak kendalikan inflansi melalui kawasan rumah pangan lestari
Kepala Bidang Distribusi dan Pemanfaatan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Dani Hendarman

Kita sudah setahun terakhir ini mampu mengendalikan inflansi melalui kegiatan KRPL dan TTIC

Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat mengendalikan inflansi di wilayah tersebut dengan mendirikan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) dan toko tani Indonesia center (TTIC).

"Kita sudah setahun terakhir ini mampu mengendalikan inflansi melalui kegiatan KRPL dan TTIC," kata Kepala Bidang Distribusi dan Pemanfaatan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Dani Hendarman saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Dani menjelaskan, melalui  gerakan KPPL dan TTIC masyarakat mengembangkan aneka tanaman sayur-sayuran di halaman rumah dengan sistem aqua phonik,. Mereka menanam tanaman sayuran, seperti tomat, kangkung, bayam, terung, cabai, bawang hingga ketimun. Saat ini, gerakan kawasan rumah pangan lestari berkembang di seluruh desa dan kelurahan.

"Saya kira komoditas produksi sayur-sayuran cukup efektif untuk mengendalikan inflansi, karena bisa memenuhi konsumsi keluarga," katanya.

Menurut dia, kebijakan toko tani Indonesia center mampu mengendalikan inflansi karena memasarkan produksi pertanian pangan, khususnya beras dijual harga murah dan terjangkau masyarakat.

Harga beras jenis premium dijual melalui toko tani Indonesia center Rp8.800 per kg, padahal harga normalnya di atas Rp10.000 per kg. Pemasaran beras toko tani Indonesia center dilaksanakan setiap akhir pekan sehubungan kegiatan kawasan bebas kendaraan, selain juga membuka gerai di Kantor Dinas Ketahanan Pangan di Pasir Ona Rangkasbitung.

Penjualan beras toko tani Indonesia center bisa mencapai 2-4 ton per bulan.

"Kita menjual beras itu membantu petani, karena langsung dibeli konsumen, sehingga memutus mata rantai pasok dan tidak ke tangan tengkulak lagi," katanya.

Meningkatnya harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat secara umum pada Maret 2019 di Banten yang tercermin dari angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berubah dari 143,70 menjadi 143,81 menyebabkan terjadi inflasi sebesar 0,08 persen.

 

Pewarta: Mansyur Suryana
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019