• Beranda
  • Berita
  • Istri menteri lakukan sosialisasi cegah stunting di Lubuk Sikaping

Istri menteri lakukan sosialisasi cegah stunting di Lubuk Sikaping

2 April 2019 18:58 WIB
Istri menteri lakukan sosialisasi cegah stunting di Lubuk Sikaping
Pengurus Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Bidang II Sri Mega Darmi Sandjojo, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Kartika Nurani Basuki bekerja sama dengan Ditjen PPMD Kemendes PDTT melakukan sosialisasi "Pencegahan Stunting di Desa/Nagari" di Lubuk Sikaping, Pasaman Timur, Sumatera Barat, Senin (1/4/2019). Kegiatan ini diikuti oleh para kader Posyandu dan PAUD, serta perangkat desa/nagari. (Kemendes PDTT)
Tiga istri kabinet kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja (KK) Bidang II melakukan sosialisasi pencegahan stunting dan mengunjungi PAUD percontohan pencegahan stunting di Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Senin (1/4).

Sri Mega Darmi Sandjojo atau biasa dipanggil Riri Sandjojo yang merupakan salah satu perwakilan OASE KK sekaligus istri dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, dalam arahannya mengatakan bahwa sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan atas kerja sama

Kemendes PDTT dengan OASE KK dalam upaya menurunkan angka stunting di desa-desa di Indonesia.

"Salah satu program kami di OASE bidang II peningkatan kualitas keluarga yaitu pencegahan stunting, salah satunya program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), ini kecil dan ringan, tapi dampaknya besar," kata dia melalui siaran pers yang diterima Antara, Selasa (2/4).

Ia melanjutkan, pencegahan stunting bisa dilakukan secara ringan melalui pola asuh, pola makan, sanitasi, dan itu ada di posyandu di jorong-jorong, harapannya cegah stunting bisa ditangani.

Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan I Gusti Ayu Bintang Puspayoga yang merupakan pengurus OASE KK sekaligus istri dari Menteri Koperasi dan UMKM.

Menurut dia, Posyandu ujung tombak pencegahan stunting. Oleh karena itu, Perhatian terhadap PAUD-PAUD seluruh Indonesia karena merupakan pendidikan utama dan pertama pendidikan formal yang diberikan pada anak.

"Di Sumatera Barat yakin bisa karena melihat koordinasi antara forkopinda, bunda PAUD, PKK, dll cukup bagus. Kuncinya digerakkan posyandu. Kalau posyandu ini berjalan dengan baik stunting bisa ditangani," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pencegahan stunting ini merupakan arahan presiden RI Joko Widodo pada 2019 bahwa semua Kementerian/Lembaga harus bersama-sama mengeroyok program stunting.

Saat ini masih ada sekitar 160 kabupaten/kota yang masih mengalami stunting. Sementara itu, Bunda PAUD Mira Atos Pratama bunda PAUD Khairunnisa mengatakan saat ini ada sekitar 27,14 persen stunting di Kabupaten Pasaman.

Dalam rangka pencegahan tersebut, sudah dibentuk program satu jorong satu PAUD.

"Program satu jorong satu PAUD sudah terlaksana. Saat ini ada 282 lembaga PAUD di Kabupaten Pasaman. Dan PAUD Khairunnisa ini menjadi salah satu PAUD percontohan yang tersebar di 12 kecamatan karena berbagai prestasi yang diraihnya," ungkapnya.

PAUD Khairunnisa sendiri sudah memiliki TK, KB, TPA, Posyandu terintegrasi, dan merupakan PAUD binaan. Saat ini ada 88 anak yang terdiri dari 9 pendidik.

"Cukup studi banding ke PAUD sini untuk pencegahan stunting, PAUD ini juga menjadi juara PAUD terintegrasi," ujarnya.

Sebelumnya, tiga istri menteri kabinet kerja yang merupakan Pengurus OASE Kabinet Kerja Bidang II Sri Mega Darmi Sandjojo, I Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Kartika Nurani Basuki mengamati anak-anak PAUD Khairunnisa cuci tangan pakai sabun di Lubuk Sikaping, Pasaman Timur, Sumatera Barat.

Kegiatan ini untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini, sebagai salah satu upaya mencegah stunting.

Selain itu, penyerahan bantuan ibu-ibu Oase Bidang II berupa bantuan alat cuci tangan, box paket informasi dan lain-lain.

"Kami tadi ke PAUD Khairunnisa, kami turun atas arahan Ibu Iriana Joko Widodo," kata mereka.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019