Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana di Batam, Selasa, mengatakan bahwa investasi itu untuk membeli peralatan dan perlengkapan demi efesiensi bongkar muat di pelabuhan yang berseberangan dengan Singapura itu.
Investasi dibagi dalam dua fase, jangka pendek dan jangka menengah. "Total investasi jangka pendek Rp200 miliar dan jangka menengah Rp1 triliun," kata Bambang.
Untuk jangka pendek, Pelindo 1 akan membeli antara lain 3 unit harbour mobile crane dan 12 terminal tractor. Peralatan dan perlengkapan itu diharapkan sudah tiba di Batam dalam beberapa hari ke depan.
Ia optimistis, dengan pengadaan alat-alat itu, maka produktifitas di pelabuhan akan meningkat dalam satu bulan terakhir. Untuk jangka menengah, PT Pelindo 1 akan mendatangkan container crane yang dapat mengakomodir bongkar muat kapal besar.
Bambang menyatakan dengan peralatan-peralatan tersebut, biaya logistik bisa turun. "Pelabuhan Batam bisa jadi modern, karena sekarang masih pakai 'crane' darat" kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala BP Kawasan Batam, Edy Putra Irawady mengakui biaya logistik di Pelabuhan Batuampar relatif tinggi.
Saat ini, Pelabuhan Batuampar masih menggunakan "crane" dengan kapasitas kecil, sehingga pengerjaan bongkar muat menjadi lama.
"Sekarang dalam 1 jam, 5 box kargo. Kalau pakai 'crane harbour mobile crane', dalam 1 jam bisa 45 box kargo, sehingga kapal tak perlu nginap," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019