Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga berjanji akan membangun 53 pasar rakyat sepanjang 2019 di berbagai daerah sebagai wujud upaya revitalisasi pasar rakyat bagi pedagang kecil di daerah.Kami ditugaskan untuk membangun pasar oleh Presiden Jokowi agar dapat membantu rakyat. Hal ini untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Tetapi tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang kita kejar, pemerataan kesejahteraan juga penting
Puspayoga saat meresmikan Pasar Karang Bayan di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Selasa, berharap dengan bertambahnya jumlah pasar rakyat akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami ditugaskan untuk membangun pasar oleh Presiden Jokowi agar dapat membantu rakyat. Hal ini untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Tetapi tidak hanya pertumbuhan ekonomi saja yang kita kejar, pemerataan kesejahteraan juga penting," tutur Puspayoga.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Puspayoga menyiapkan anggaran sekitar Rp53 miliar untuk revitalisasi sebanyak 53 pasar rakyat pada 2019. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu yang hanya berjumlah 51 unit.
Untuk 1 unit pasar dianggarkan sebesar Rp950 juta yang bersumber dari Dana Tugas Pembantuan.
"Pasar rakyat sebanyak 53 itu yang sudah memenuni syarat. Syaratnya tanah resmi dan tidak jauh dari pedagang aslinya, karena pengalaman saya memindahkan pedagang ke pasar baru itu nggak gampang, sulit juga," ujar Puspayoga.
Kemenkop dan UKM sejak tahun 2003-2018 telah merevitalisasi pasar rakyat di 389 kab/kota sebanyak 779 unit. Khusus untuk Provinsi NTB sebanyak 31 unit pasar (2007-2019).
Pada 2019 ini, Kemenkop dan UKM mengalokasikan program ini fokus kepada daerah yang terkena dampak bencana.
Dalam kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri Puspayoga meresmikan Pasar Karang Bayan di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat.
Peresmian pasar itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Puspayoga. Pasar ini menempati tanah milik pemerintah daerah dengan total luas 1.000 m2.
"Jadi manfaatkan dengan baik, jaga kebersihan dan drainase dibersihkan terus supaya baunya itu gak numpuk di sini. Kalau di Bali pasar tradisional banyak dikunjungi turis, misal, pasar Sindhu Sanur," ucap Puspayoga, berharap.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019