"Ada dua korban yang meninggal dunia. Sedangkan korban luka ada 14 orang termasuk sopir dan kernet. Kecelakaan ini masih ditangani lebih lanjut," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi, AKP Yanto Mulyanto kepada wartawan.
Korban meninggal adalah Liliek Larmining (51) warga Taman, Kota Madiun yang tewas di lokasi kejadian dan Nasrudin (25) warga Kabupaten Semarang yang meninggal saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi.
Sedangkan belasan korban luka, kata Mulyanto, semuanya dirawat di Rumah Sakit Attin Husada Ngawi. Secara umum, para korban mengalami luka nyeri dada, pusing, dan gores-gores karena benturan yang keras saat bus bernomor polisi W-7094-UZ menghantam pagar jembatan dan masuk jurang dan sungai sedalam enam meter.
Berdasarkan olah TKP awal, kecelakaan terjadi diduga karena sopir bus bernama Purwanto (50) warga Kota Madiun mengantuk. Selain itu kecepatan bus juga tinggi yakni mencapai 90 kilometer per jam.
Dari keterangan sopir bus, lanjut Mulyanto, ia mengaku mengantuk saat melewati jalan tersebut. Selanjutnya, setibanya di lokasi kejadian, bus yang seharusnya jalan berbelok, sopir terus lurus hingga menabrak jembatan dan akhirnya bus masuk ke sungai.
Mulyanto menambahkan, kecelakaan ini masih ditangani oleh Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi. Kedua jenazah masih berada di rumah sakit menunggu diambil pihak keluarga. Sedangkan belasan korban luka dirawat di rumah sakit setempat.*
Baca juga: Polisi amankan sopir Bus Kramat Jati terguling di Cicalengka
Baca juga: Korban kecelakaan Tol Cipularang telah dievakuasi, tujuh orang meninggal dunia
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019