Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, melakukan sosialisasi tentang mengurus janin kepada calon pengantin dalam rangka mencegah dan mengurangi kasus stunting di daerah itu.
"Sebelum calon pengantin itu menikah, kita akan memberikan pengetahuan kepada mereka terkait pentingnya cara merawat janin dimulai sejak dalam kandungan sampai melahirkan dan membesarkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Yesrita di Batusangkar, Rabu.
Menurutnya timbulnya masalah stunting diakibatkan kurangnya pengetahuan si ibu dalam memelihara kandungan serta memberikan asupan gizi bagi si bayi.
Sehingga membuat gangguan pada pertumbuhan pada anak bermasalah, yakni tinggi badan anak lebih rendah dibanding teman seusianya.
"Saat ini di Tanah Datar ada sekitar kurang lebih 25 kasus stunting. Kebanyakan Kasus itu disebabkan kurangnya pengetahuan orang tua kepada masalah tersebut," ujarnya.
Ia berharap dan optimistis melalui pembinaan itu masalah stunting bagi anak bisa di cegah.
Sebelumnya Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi juga mengatakan pemerintah daerah di masa kepemimpinannya berkomitmen dalam mencegah stunting di daerah itu.
Tidak tanggung-tanggung ia akan memberikan penghargaan kepada nagari (desa) jika berhasil mencegah kasus stanting tersebut.
Penghargaan itu diberikan tidak dalam bentuk uang tunai melainkan melalui program-program dari pemerintah senilai Rp100 juta rupiah bagi nagari pemenang utama, Rp75 juta rupiah bagi nagari peringkat dua, dan Rp50 juta bagai nagari peringkat tiga.
Ia berharap dengan penghargaan tersebut seluruh nagari yang ada di Tanah Datar berlomba-lomba dalam mencegah stunting di nagari mereka.
"Sehingga jika upaya tersebut terwujud, tidak akan ada lagi masalah kasus stunting di Tanah Datar," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Aceh Jaya: Kasus stunting masih tinggi
Baca juga: Akademisi: pangan sehat berkontribusi cegah stunting
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019