Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hasbi mengatakan pendidikan kebencanaan untuk jenjang PAUD akan dimulai pada tahun ini.Kami sudah menyusun pedoman pendiidkan kebencanaan dan pedoman bimbingan teknis untuk pendidik. Jadi rencana implementasinya dengan membekali para tenafa pendidikan dan orang tua terhadap pendidikan kebencanaan ini,
"Pendidikan kebencanaan ini akan dimulai mulai tahun ajaran 2019/2020. Sekarang kami sedang melakukan pelatihan terhadap para gurunya dahulu," ujar Hasbi di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa pendidikan kebencanaan untuk jenjang PAUD tersebut merupakan diversifikasi dari Kurikulum 2013. Muatan kurikulum pendidikan kebencanaan tersebut merupakan respon dari dua kondisi yakni posisi Indonesia yang terletak di kawasan cincin api dan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo.
Hasbi menerangkan jika pendidikan kebencanaan itu dimulai sejak usia dini, maka anak-anak itu akan menularkannya kepada teman-temannya, kemudian kepada lingkungannya sehingga secara keseluruhan Indonesia akan memiliki karakter yang tangguh bencana.
"Kami sudah menyusun pedoman pendiidkan kebencanaan dan pedoman bimbingan teknis untuk pendidik. Jadi rencana implementasinya dengan membekali para tenafa pendidikan dan orang tua terhadap pendidikan kebencanaan ini," tambahnya.
Menurut dia, pendidikan kebencanaan ini akan berhasil jika para orang tua turut terlibat. Hal itu dikarenakan waktu anak di sekolah hanya empat jam, sisanya di rumah.
"Jadi pada saat orang tua berkumpul bersama anaknya, bisa mengajarkan mengenai pendidikan bencana ini. Kami sudah menyusun buku mengenai siaga banjir, siaga tsunami, siaga gempa, siaga gunung meletus dan siaga longsor. Harapannya, orang tua menceritakan kepada anaknya di rumah," harap dia.
Sebelumnya pada pelaksanaan harmonisasi dan sosialisasi Bunda PAUD, Kemendikbud meluncurkan pendidikan kebencanaan.
Pewarta: Indriani
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019