"Sampai Agustus harus mampu mengumpulkan 250 poin per pebalap," kata pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Poernomo di sela memimpin latihan di Jakarta International Velodrome (JIV) Jakarta, Kamis.
Menurut dia, hingga Agustus nanti sedikitnya ada enam kejuaraan internasional (world cup) yang bakal diikuti pebalap terbaik Indonesia. Pada Mei ada dua kejuaraan yang rencananya tidak akan dilewatkan yaitu di Taiwan dan China. Selain itu juga turun di kejuaraan nasional.
"Kita harus mengikuti beberapa kejuaraan. Kejuaraannya bisa apa saja dan kemana saja. Minimal posisi kita harus di posisi ke-50 untuk bisa maju ke Olympic," katanya menambahkan.
Untuk pebalap trek, Indonesia bisa dikatakan mulai bangkit. Sebut saja pebalap Crismonita Dwi Putri. Pebalap kelahiran Lamongan ini bahkan sudah mampu bersaing pada Kejuaraan Dunia di Hong Kong maupun Kejuaraan Dunia Trek di Polandia 2019.
Selain Crismonita yang turun di sprint, pebalap trek yang disiapkan untuk mengejar poin olimpiade adalah Terry Yuda Kusuma dan Puguh Admadi di nomor sprint putra dan di nomor endurance putri ada nama Ayustina Delia Priatna.
Tidak hanya disiplin trek, pengumpulan poin juga dilakukan oleh pebalap disiplin BMX yang diantaranya lewat I Gusti Bagus Saputra dan Rio Akbar. Sasaran paling dekat yaitu turun di Asian Cycling Championship (ACC) BMX 2019 di Nilai, Malaysia, 10-14 April.
Baca juga: Chrismonita bidik poin Olimpiade pertama di Taiwan
Kedua pebalap BMX itu memang sudah memiliki pengalaman dan prestasi di level Asia. I Gusti Bagus Saputra merupakan peraih medali perak pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, sedangkan Rio Akbar adalah juara bertahan ACC BMX.
"Kita memiliki tim yang baik, semua anak-anak bisa menjadi andalan, tapi kita harapkan Bagus Saputra dan Rio Akbar bisa meraih hasil terbaik. Target kami adalah mampu mempertahankan predikat juara Asia," kata mantan pebalap timnas BMX itu.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019