• Beranda
  • Berita
  • Pendapatan per kapita masyarakat desa naik 40,42 persen

Pendapatan per kapita masyarakat desa naik 40,42 persen

5 April 2019 16:12 WIB
Pendapatan per kapita masyarakat desa naik 40,42 persen
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menjadi pembicara Konferensi Regional Memperkuat Ketahanan Pangan, Gizi, dan Kesejahteraan Petani Asia Tenggara Melalui Dekade Pertanian Keluarga PBB di Jakarta, Senin (4/4/2019). Konferensi ini dihadiri delegasi dari Japan, Republic of Korea, Timor Leste, Cambodia, Vietnam, Indonesia, Philipines, FAO, WFP, IFAD. (Dokumentasi Kemendes PDTT/Angga)

Desa miskin karena mereka banyak tidak fokus, memperoduksi banyak komoditi sehingga tidak mencukupi skala ekonomi. (Untuk) mengatasinya, kami punya Prukades untuk membuat klaster ekonomi,

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menyebut pendapatan per kapita masyarakat desa mengalami peningkatan sekitar 40,42 persen dalam lima tahun.

Eko dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan model pembangunan desa yang diterapkan Indonesia saat ini telah mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat desa, yakni dari Rp572.586 pada 2013 menjadi Rp804.011 pada 2018.

Menurut dia, infrastruktur yang dibangun menggunakan dana desa berkontribusi meningkatkan produktivitas dan akses pertanian, sehingga mampu menurunkan biaya produksi hingga distribusi. Ini membuat pendapatan petani Indonesia meningkat.

Sejak dana desa diberikan pada 2015, infrastruktur memang menjadi fokus pembangunan di desa-desa. Tidak sedikit jenis infrastruktur yang dibangun menggunakan dana desa yang membantu peningkatan produksi dan akses pertanian seperti jalan desa, jembatan, jalan pertanian, saluran irigasi, embung, drainase dan penahan tanah.

Selanjutnya, menurut dia program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang melibatkan 19 Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, BUMN dan swasta dimasukkan untuk membantu desa-desa agar lebih fokus memproduksi komoditasnya.

"Desa miskin karena mereka banyak tidak fokus, memperoduksi banyak komoditi sehingga tidak mencukupi skala ekonomi. (Untuk) mengatasinya, kami punya Prukades untuk membuat klaster ekonomi," ujar Eko.

Akhirnya pendapatan per kapita masyarakat desa mulai terdongkrak dan ini pun, menurutnya juga mampu membantu menekan angka kekerdilan atau stunting secara signifikan dari 37 persen pada 2013 menjadi 30 persen pada 2018.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019