• Beranda
  • Berita
  • BPN kembali laporkan Metro TV ke Dewan Pers terkait dugaan hoaks

BPN kembali laporkan Metro TV ke Dewan Pers terkait dugaan hoaks

5 April 2019 17:10 WIB
BPN kembali laporkan Metro TV ke Dewan Pers terkait dugaan hoaks
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kembali mendatangi Gedung Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019) melaporkan dugaan hoaks salah satu TV swasta. (Dokumen Prabowo-Sandi)
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade kembali mendatangi Gedung Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat untuk melaporkan stasiun televisi, Metro TV yang diduga menyiarkan berita bohong atau hoaks kampanye Calon Presiden Prabowo Subianto di Padang, Sumatera Barat.

Menurut Andre, Metro TV telah memberitakan bahwa Prabowo ditinggal pendukung ketika melakukan kampanye terbuka di Padang, Selasa.

Padahal, dalam kegiatan tersebut justru ribuan masyarakat menyemut menyambut Prabowo.

"Hari ini kembali saya laporkan Metro TV karena melakukan fitnah hoaks kampanye Pak Prabowo di Padang, dimana Pak Prabowo hadir dalam kampanye terbuka di Padang di saat berpidato Metro TV melaporkan, memberitakan, bahwa pak Prabowo ditinggal pendukungnya," kata Andre usai menyerahkan laporan ke Dewan Pers yang diterima oleh Astrid selaku Staff Sekretariat Dewan Pers di Jakarta Pusat, Jumat.

Andre melaporkan karena pemberitaan Metro TV dinilai telah menyakiti pendukung Prabowo khususnya di Sumbar yang telah hadir dengan mengorbankan segalanya untuk memberikan dukungan terhadap Prabowo.

"Bagi kami ini framing yang jahat yang dilakukan Metro TV memberitakan kampanye hitam ke pak Prabowo dan juga kami semua pendukung Pak Prabowo di Sumatera Barat. Saya datang mewakili seluruh pendukung pak Prabowo di Sumbar yang merasa kecewa, sedih, dan terhina dengan berita yang diterbitkan oleh Metro TV," katanya.

Politisi Partai Gerindra tersebut datang dengan membawa sejumlah barang bukti rekaman pemberitaan Metro TV dan pemberitaan media lain sebagai pembanding perbedaan penyiaran dengan Metro TV.

Dia mengaku enggan menggunakan hak jawab dan belum berkoordinasi dengan Metro TV karena dinilai percuma dan terlanjur sakit hati.

"Maka kami melaporkan ke Dewan Pers agar Metro TV ini benar diberikan sanksi teguran kalau perlu sanksi yang tegas lagi. Karena ini berulang kali melakukan framing ke pak Prabowo dan pendukungnya. Jangan sampai karena lambatnya Dewan Pers, Metro TV lakukan framing makin menjadi-jadi dan semakin tidak sehat," kata Andre.

Namun demikian, Andre sebut Prabowo tidak menanggapi pemberitaan Metro TV dan tidak menurunkan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

"Hal itu tidak menurunkan militansi para pendukung untuk terus memenangkan Prabowo-Sandiaga," kata Andre.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019