Gubernur bank sentral dan menteri keuangan (menkeu) ASEAN kembali menegaskan komitmen untuk mencapai integrasi keuangan ASEAN guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat stabilitas keuangan di kawasan....inisiatif ASEAN tersebut juga harus bertujuan untuk mencapai stabilitas sistem keuangan dan inklusivitas di kawasan
Komitmen tersebut ditegaskan dan disepakati pada pertemuan tahunan ke-5 Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN di Chiang Rai, Thailand, Jumat (5/4).
Menurut keterangan tertulis Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Jumat, ada tiga komitmen utama dalam penegasan dan kesepakatan itu.
Pertama, mendorong perdagangan internasional dan investasi sebagai mesin penting pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kawasan.
Pertumbuhan infrastruktur yang signifikan di beberapa negara anggota ASEAN diyakini dapat meningkatkan investasi, konsumsi, dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kemudian mendukung upaya pemanfaatan teknologi keuangan (financial technology) untuk meningkatkan inklusi keuangan dan sistem pembayaran di kawasan.
Gubernur dan menkeu se-ASEAN juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang lebih erat dalam berbagi informasi terkait risiko dunia maya (cyber risk).
Selain itu, memperkuat kerja sama keuangan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) sebagai jaring pengaman keuangan kawasan yang efektif melalui peningkatan kapabilitas pengawasan dan operasional dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO).
Sementara itu pada pertemuan tahunan tingkat gubernur bank sentral anggota ASEAN yang juga diselenggarakan pada hari yang sama, disepakati dua poin komitmen utama
Pertama, mendorong terus berlangsungnya sistem pembayaran yang andal, aman, dan efisien sehingga kawasan ASEAN dapat berperan sebagai blok ekonomi yang lebih kompetitif.
Selain itu mendukung inisiatif pengembangan sistem pembayaran lintas batas antar negara anggota ASEAN, yang diharapkan dapat mendorong perdagangan dan pariwisata intra-ASEAN.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Bank Indonesia mendukung inisiatif yang dibahas pada kedua pertemuan ASEAN tersebut, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan, khususnya dalam memanfaatkan perkembangan ekonomi digital.
"Sesuai visi ASEAN, inisiatif ASEAN tersebut juga harus bertujuan untuk mencapai stabilitas sistem keuangan dan inklusivitas di kawasan," katanya.
Dalam pertemuan yang mengangkat tema Advancing Partnership for Sustainability tersebut, Gubernur bank sentral dan menkeu se-ASEAN menggarisbawahi tiga pilar utama untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkesinambungan, yaitu konektivitas, sustainabilitas, dan resiliensi perekonomian dan sistem keuangan.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh lembaga internasional International Monetary Fund (IMF) dan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) sebagai mitra ASEAN. Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk bertukar pandang mengenai kondisi terkini ekonomi global dan regional.
Ke depan, gubernur bank sentral dan menkeu ASEAN akan terus memperkuat kerja sama keuangan regional untuk mencapai kawasan ASEAN yang semakin maju, resilien dan terintegrasi.
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019