• Beranda
  • Berita
  • Pengunjung MusikMesse Frankfurt 2019 minati paviliun Indonesia

Pengunjung MusikMesse Frankfurt 2019 minati paviliun Indonesia

6 April 2019 10:52 WIB
Pengunjung MusikMesse Frankfurt 2019  minati paviliun Indonesia
Pengunjung  antusias mencoba instrumen musik biola buatan Indonesian Bamboo Community di Paviliun Indonesia di sela-sela pameran MusikMesse 2019, Frankfurt, Jerman. (istimewa)
Pengunjung MusikMesse Frankfurt 2019 banyak meminati paviliun Indonesia, sebagian besar merupakan pembeli ataupun pelaku bisnis di bidang industri alat musik yang berasal dari Jerman, namun juga berasal dari berbagai negara di Eropa bahkan berasal dari Amerika, Asia, dan Afrika.

Beberapa calon pembeli sudah membuat janji temu bisnis dengan para delegasi Indonesia di Paviliun Indonesia. Mereka antusias dengan inovasi produk intrumen musik Indonesia, kata Deputi Pemasaran, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Joshua Simandjuntak dalam keterangan persnya, Jumat di Frankfurt, Jerman.

Paviliun Indonesia untuk pertama kalinya hadir di agenda itu dikoordinasikan Bekraf dengan membawa sebelas peserta pelaku di industri alat musik Indonesia yang bergerak di bidang: instrumen alat musik, perangkat musik dan asesorisnya.

Kegiatan Paviliun Indonesia ini juga didukung oleh perwakilan Indonesia di Jerman yaitu: Konsulat Jenderal R.I di Frankfurt dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg.

Joshua mengakui, untuk memasarkan produk di pasar internasional diperlukan strategi khusus untuk dapat menembus dan bersaing dengan ribuan nama merek yang sudah terlebih dahulu melanglang buana di dunia alat musik.

"Dalam hal kualitas produk alat musik, Indonesia tidak kalah, bahkan sangat mampu bersaing dengan produk lainnya dalam kancah internasional, namun tampilan produk saja tidak cukup, para pelaku kreatif mesti mampu memahami keseimbangan akan 3 hal, yakni: kualitas, harga, dan merek," kata Joshua.

Pada pameran itu, lanjut Joshua, para pelaku kreatif ditantang untuk terus meningkatkan kemampuan berbisnis baik dari sisi kalkulasi harga maupun kontinuitas produksi sampai komitmen pengiriman sehingga dapat melayani permintaan pasar dengan baik.

Di samping itu strategi lainnya menurut Joshua adalah produk alat musik Indonesia juga harus diperkenalkan oleh figur-figur musisi dengan cara memakai produk alat musik buatan Indonesia.

Menurut data yang dirangkum UN Comtrade, angka ekspor Indonesia di bidang instrumen musik ke pasar internasional pada 2018 mencapai 585 juta dolar AS dan penetrasi pasar ekspor Indonesia ke negara Jerman mencapai 66,6 juta dolar AS pada 2018.

Baca juga: Bekraf dorong pelaku usaha kreatif tembus pasar ekspor
Baca juga: Industri alat musik Indonesia tampil pertama di Frankfurt



 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019