"Kemarin saya baru selesai kejuaraan dunia di Belanda, lumayan dapat poin juga. Terus nanti di Asia juga masih rangkaian mencari poin dari UCI dan mungkin ada dua atau tiga kali lagi kejuaraan dunia yang akan saya ikuti untuk dapat poin," kata M.Fadli ketika ditemui di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Minggu.
Dua pekan ke depan, peraih emas para-cycling Asian Para Games 2018 itu akan bertolak ke Uzbekistan untuk mengikuti kejuaraan balap sepeda tingkat Asia dan akan turun di nomor time-trial individu road race.
Walaupun pelatnas NPC para-cycling belum mulai, Fadli tetap rutin melakukan latihan sendiri di samping menekuni hobi barunya yaitu balap mobil di Sirkuit Sentul.
"Jadi setiap hari mulai Jumat, Sabtu, Minggu sebelum berangkat ke sini saya harus latihan dulu di rumah... tanggung jawab saya yang paling utama ada di sepeda karena saya harus mencapai target di Paralimpik Tokyo."
Untuk bisa lolos ke Tokyo 2020, Fadli harus berada di peringkat 6 besar Asia dengan poin yang dikumpulkannya.
Fadli juga belum lama ini mendapatkan beasiswa untuk mendapatkan pelatihan di markas UCI di Swiss selama dua pekan.
Fadli mengaku mendapatkan atmosfer latihan yang berbeda ketika berada di Swiss.
"Di sana tidak cuma saya, tapi juga peserta dari negara-negara lain. Di dalam latihan itu kita berkompetisi juga, itu yang tidak didapat di sini. Di sana kompetisinya lebih ketat walaupun di dalam latihan namun ada persaingan," kata Fadli.
"Dalam waktu satu tahun ini, mudah-mudahan saya bisa mendapat medali walaupun sangat berat. masuk di situ (paralimpik) saja sebenarnya sudah sangat susah dan mempunyai target lebih baik biar latihannya lebih semangat lagi," kata Fadli.
Pelatnas NPC para-cycling sendiri kemungkinan dimulai bulan April atau Mei tahun ini, ungkap Fadli, dengan target terdekat adalah di ASEAN Para Games 2019 di Manila, Filipina.
Baca juga: Atlet para-cycling M.Fadli terpincut balapan roda empat di Sentul
Baca juga: Elga pilih jadi PNS di Jakarta, M. Fadli pilih di Bogor
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
