• Beranda
  • Berita
  • Pengembangan Blok Masela terkendala soal insentif dan pembebasan lahan

Pengembangan Blok Masela terkendala soal insentif dan pembebasan lahan

8 April 2019 15:16 WIB
Pengembangan Blok Masela terkendala soal insentif dan pembebasan lahan
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin. (ANTARA/Ade Irma Junida)

semula izin soal pemanfaatan lahan ditargetkan bisa selesai dalam tiga hingga empat tahun. Namun, pemerintah akan mendorong percepatan izin pemanfaatan lahan menjadi satu hingga dua tahun agar pengembangan blok tersebut bisa segera dilakukan.

Pengembangan Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, disebut masih terkendala oleh negosiasi terkait insentif dan pembebasan atau izin pemanfaatan lahan sehingga belum juga dimulai hingga saat ini.

Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Senin, mengatakan dua hal itu masih menjadi topik yang didiskusikan dalam rapat bersama perusahaan migas Inpex dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pekan lalu.

"Kami adakan pertemuan dengan SKK Migas dan Inpex minggu lalu. Intinya, keputusan untuk melakukan kegiatan di darat tetap dilakukan. Yang masih menjadi topik diskusi kedua pihak adalah pengadaan lahan, di mana 1.400 hektare lahan yang diperlukan saat ini sudah diproses di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Yang perlu dilakukan pemerintah adalah mempercepat prosesnya," jelasnya.

Ridwan memaparkan semula izin soal pemanfaatan lahan ditargetkan bisa selesai dalam tiga hingga empat tahun. Namun, pemerintah akan mendorong percepatan izin pemanfaatan lahan menjadi satu hingga dua tahun agar pengembangan blok tersebut bisa segera dilakukan.

"Kedua, masih ada permintaan tambahan insentif dan split. Itu yang sedang didiskusikan," tuturnya tanpa menjelaskan lebih rinci terkait insentif yang diminta.

Ridwan menambahkan jika semua proses berjalan lancar, diharapkan proposal rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) proyek tersebut akan dapat segera disepakati.

"Tapi sekali lagi, dari posisi yang saya tangkap, kita tetap berikan kesempatan sebesar-besarnya bagi kepentingan Indonesia," ujar Ridwan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dalam kesempatan yang sama, menyebutkan pengembangan Blok Masela tidak mengalami hambatan berarti.

Chairman Shell dijadwalkan menemui Luhut untuk membahas lebih lanjut soal pengembangan blok tersebut.

"'Overall' (secara keseluruhan), tidak ada masalah," katanya.

Inpex Corporation dan Shell Upstream Overseas Service Ltd akan mengelola Lapangan Abadi Blok Masela di Laut Arafura, Maluku.

Baca juga: Pemerintah tuntaskan "master plan" pengembangan Blok Masela

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019