Peringatan HUT ke-73 TNI AU dijadikan momen bagi prajurit untuk menggali keteladanan dan meningkatkan pengabdian serta dedikasi sebagai pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia.Para prajurit dan penerus, banyak dan kalian punya mimpi-mimpi hebat di malam hari, tidak perlu untuk menjadi sosok yang hebat atau menduduki jabatan yang tinggi untuk mewujudkannya, katanya.
Dalam sambutannya di upacara peringatan HUT TNI, Komandan Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang Kolonel Pnb Heri Sutrisno di Palembang, Selasa, mengatakan, Presiden Soekarno pada peringatan ke-9 Hari AURI Tahun 1955, menyatakan "kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern".
Pernyataan Presiden Soekarno tersebut menegaskan bahwa TNI Angkatan Udara memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka menegakkan kedaulatan negara.
Untuk itu, peran penting TNI AU harus diimplementasikan dalam tugas dan pengabdian prajurit dalam kehidupan sehari-hari.
Wujud nyata itu telah ditunjukkan TNI AU selama 2018 hingga triwulan pertama 2019, dengan tidak ada peristiwa “accident” yang terjadi.
Selain itu, prestasi lainnya juga ditunjukkan, yakni TNI AU telah melaksanakan operasi bantuan sosial dalam rangka membantu korban bencana alam di Lombok dan Palu. Pesawat angkut dan helikopter telah mengangkut 26.801 orang dan 2.860 ton logistik.
Pada pelaksanaan Latihan Angkasa Yudha 2028, simulasi perang udara dilaksanakan dengan model dua belah pihak dikendalikan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan sistem olah Yudha Seskoau. Hal ini merupakan milestone bagi TNI AU untuk melaksanakan simulasi dua pihak dikendalikan.
TNI AU juga menciptakan program bantuan untuk kesejahteraan prajurit pada 2018, yaitu program santunan kepada 104 keluarga prajurit yang gugur dalam tugas, berupa beasiswa untuk putra-putri prajurit sampai lulus kuliah.
Selain itu, juga mengadakan program pembangunan 1.000 rumah prajurit, tahun 2018 mencapai 1.130 rumah dan akan dilanjutkan dengan sasaran 2.000 rumah pada 2019.
Pada Tahun 2017 jajaran logistik TNI Aangkatan Udara telah melakukan inovasi dalam rangka mengefisienkan penggunaan anggaran hingga mampu menghemat puluhan miliar rupiah, seperti kemandirian dalam cek "D" pesawat Boeing 737, program EMLU pesawat F-16 A/B, modifikasi dragchute F-16 C/D, pembuatan tangga towing bar dan tandu pesawat oxygen console untuk latihan HAHO Korpaskhas dan lain-lain.
Berbagai capaian selama 2018 tersebut merupakan prestasi yang harus dipertahankan dan ditingkatkan oleh segenap prajurit TNI Angkatan Udara pada 2019. Apalagi 2019 ini sangat bernilai strategis bagi TNI AU karena merupakan tahun terakhir Renstra Tahap III dan MEF Tahap II Tahun 2015-2019.
“Para prajurit dan penerus, banyak dan kalian punya mimpi-mimpi hebat di malam hari, tidak perlu untuk menjadi sosok yang hebat atau menduduki jabatan yang tinggi untuk mewujudkannya. Mulailah dari sekarang, dan itu harus dari dirimu sendiri, dimana pun kalian berada, apa pun pangkat dan jabatanmu,” kata Heri Sutrisno.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019