• Beranda
  • Berita
  • Peruri ekspor satu juta buku paspor untuk Sri Lanka

Peruri ekspor satu juta buku paspor untuk Sri Lanka

9 April 2019 16:51 WIB
Peruri ekspor satu juta buku paspor untuk Sri Lanka
Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Dalam Negeri Sri Lanka, Hon. J. C. Alawathuwala serta Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya hadir dalam pengiriman 1 juta Buku Paspor Sri Lanka di Gedung Cetak Kertas Berharga Non Uang, Kawasan Produksi Peruri, Karawang, Jawa Barat, Selasa. (Kementerian BUMN)

Peruri telah mencetak paspor Sri Lanka dengan total sebanyak delapan juta buku dengan nilai 15 juta dolar AS

Perum Peruri melakukan ekspor produk cetakan paspor Sri Lanka dengan total sebanyak satu juta buku di Gedung Cetak Kertas Berharga Non Uang, Kawasan Produksi Peruri, Karawang, Jawa Barat, Selasa.

Pengiriman buku Paspor ini dihadiri langsung oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno, Menteri Dalam Negeri Sri Lanka, Hon. J. C. Alawathuwala, dan Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya.

"Saya berikan apresiasi yang tinggi kepada Peruri karena mampu melakukan ekspor buku paspor Sri Lanka dengan total nilai sebesar 2,1 juta dolar AS," kata Menteri Rini di Karawang, Jawa Barat, Selasa.

Pengiriman terakhir tersebut dilakukan sebanyak lima ratus ribu buku yang sebelumnya telah dilakukan pengiriman tahap pertama sebanyak lima ratus ribu buku pada akhir 2018.

Menteri pun mendorong Peruri terus melakukan penjajakan kerja sama dengan Sri Lanka yang akan beralih menggunakan paspor elektronik (e-passport) serta mencetak dokumen sekuritas, maupun bank notes untuk negara lain.

"Rencananya Sri Lanka akan menerapkan e-passport. Ini yang kita dorong terus. Saya apresiasi dengan seluruh manajemen dan karyawan Peruri atas dedikasinya sehingga kita dipercaya untuk mencetak dokumen security untuk negara lain," kata Rini.

Sejak 2003, Peruri telah melakukan kerja sama dengan pemerintah Sri Lanka untuk memenuhi kebutuhan dokumen imigrasi berupa pencetakan paspor Sri Lanka.

Hingga 2018, Peruri telah mencetak paspor Sri Lanka dengan total sebanyak delapan juta buku dengan nilai 15 juta dolar AS.

"Dalam proses pembuatannya, Peruri menggunakan material dalam negeri kurang lebih sebesar 50 persen untuk tinta dan kertas sekuriti, selebihnya menggunakan material yang belum tersedia di dalam negeri," kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya.

Sejak 2017, Peruri juga telah memulai memproduksi e-paspor. Peningkatan kapabilitas Peruri tersebut membuka peluang yang lebih besar bagi Peruri untuk meraih pasar internasional dalam memproduksi produk sekuriti lainnya seperti uang kertas, koin, pita cukai dan prangko.

Baca juga: Direksi Perum Peruri ditambah

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019