"Meski konsumsi avtur di Sumut pada triwulan I 2019 sedang turun hingga 21,4 persen. Pertamina MOR (Marketing Operation Region) I tidak mengurungkan niat mengoperasikan DPPU Binaka," ujar Senior Vice President Corporate Marketing Bussiness Pertamina, Kusnendar di Gunung Sitoli, Nias, Selasa.
Walaupun juga, kata dia, dari sisi bisnis DPPU Binaka itu tidak terlampau menggiurkan. DPPU Binaka tidak menggiurkan karena mengacu pada konsumsi yang masih relatif kecil atau sekitar 1.000 liter per hari.
Bandara Binaka, ujar dia, rata-rata hanya melayani tujuh kali penerbangan setiap hari dari Bandara Kualanamu, Minangkabau dan Cengkareng.
Kusnendar menegaskan, pengoperasian DPPU Binaka merupakan bagian dari proyek pembangunan dan pengembangan DPPU yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sebagai perusahaan energi milik bangsa, Pertamina melayani avtur di 67 bandara di seluruh Indonesia. Termasuk bandara di daerah 3T ( terluar, terdepan dan tertinggal) seperti Nias," ujar Kusnendar.
DPPU itu memiliki tangki modular dengan total kapasitas 53.000 liter.
DPPU ke-12 di wilayah Pertamina MOR I itu mendapat pasokan avtur dari DPPU Kualanamu, Deliserdang, Sumut.
"Pertamina tak sekadar berhitung rupiah dalam menjalankan bisnis avtur. Oleh karena itu Pertamina mengoperasikan DPPU di wilayah 3T yang jarang dilirik badan usaha lain," katanya.
Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu sebelumnya mengapresiasi Pertamina yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Nias melalui akses energi khususnya avtur.
"Dengan beroperasinya DPPU di Binaka, pasokan avtur dapat terus terjaga sehingga berdampak positif pada kemajuan ekonomi di Kepulauan Nias," ujar Arosokhi.
Tahun 2018, Bandara Binaka melayani sekitar 300.000 penumpang.
"Nias memang terus menggenjot pariwisata sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah," ujarnya.
Tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan ke Nias tercatat 40.000 wisatawan dan tahun 2019 target kunjungan wisman ke Nias sekitar 100.000 orang.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
