Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di Jakarta, Selasa, menyerahkan penghargaan kepada lima pemenang lainnya dengan disaksikan para peserta lomba lainnya.
Agus mengapresiasi 58 artikel terpilih yang disertakan dalam lomba kali ini dan berharap semakin banyak artikel yang membahas jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sementara Panitia lomba, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja mengatakan terjadi peningkatan kualitas dan peserta yang semakin beragam, juga pemenang yang sebagian besar dari daerah.
BPJS Ketenagakerjaan Journalistic Award 2018 adalah rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun BPJS Ketenagakerjaan ke-41 tahun pada 5 Desember yang lalu, berkerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Journalists Club (BPJSTKJC).
Kompetisi diselenggarakan untuk mengajak para jurnalis dari berbagai daerah untuk ikut meramaikan kompetisi ajang penulisan tentang BPJS Ketenagakerjaan dengan tema utama “BPJS Ketenagakerjaan dalam Perlindungan Pekerja Berbagai Sektor Pekerjaan”.
Kompetisi penulisan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki perlindungan dan manfaat empat program BPJS Ketenagakerjaan untuk kehidupan pekerja.
Tema dari kompetisi penulisan berkaitan dengan komitmen penuh BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan atas risiko sosial yang terjadi dalam aktifitas berbagai profesi termasuk atlet dan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Namun, tak banyak yang tahu bagaimana seorang atlet menjalani kehidupan keduanya ketika tak berada lagi di arena pertandingan. Raihan medali yang tersusun rapi sebagai torehan yang mengharumkan nama Indonesia tak pula menjadi modal yang mumpuni untuk kehidupannya," kata Utoh.
Banyak dari duta bangsa ini yang mengalami cedera ringan sampai serius dalam masa pertandingan bahkan pada sesi latihan, yang berdampak para atlet tersebut tak lagi dapat bertanding bahkan sampai harus "gantung sepatu". BPJS
Ketenagakerjaan berkomitmen penuh dalam dukungan dengan memberikan perlindungan atas risiko sosial yang terjadi dalam aktifitas sebagai atlet yang mengharumkan nama Indonesia dalam laga dunia maupun pekerja migran sebagai Pahlawan Devisa.
"Indonesia saat ini sangat kondusif untuk membangun jaminan sosial karena hingga tahun 2030, bisa menikmati bonus demografi. Artinya lebih banyak orang produktif bekerja, sehingga bisa menyisihkan dana untk keperluan program jaminan sosial. Jaminan sosial memiliki fungsi mencegah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan," kata Utoh.
Sebanyak 58 tulisan masuk dalam sesi penjurian untuk kompetisi tahun ini. Jumlah tulisan peserta terdiri dari berbagai media, baik cetak maupun online, antara lain Padang, Pekanbaru, Jember, Surabaya, Jakarta, Bandung, Lampung, Semarang, Banyumas, Makassar, Pekalongan, Manado,Yogyakarta, Purwokerto, Purworejo, Palu dan Pasuruan.
Tim Juri terdiri dari Erafzon Saptiyulda Wartawan Senior LKBN Antara; Naufal Mahfudz, Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan; Irvansyah Utoh Banja, Deputi Direktur Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan; dan Ridwan Max Sidjabat, mantan Wartawan Senior The Jakarta Post dan Ketua Umum Pusat Kajian Jaminan Sosial Nasional (PKJSN).
Berikut nama-namaa pemenang, Juara 1, Nancy Lynda Tigauw, sulut.antaranews.com, Manado, dengan judul Rugi Besar (Perusahaan dan Pekerja) Tak Ikut BPJS Ketenagakerjaan.
Juara 2, Wahyu Atmadji dari suaramerdeka.com, Jawa Tengah, dengan judul Penguatan Jaminan Sosial untuk Pahlawan Devisa, Juara 3 Friendly T. Sianipar dari Harian Reaksi Nasional, Bekasi, dengan Judul BPJS TK Penunjang Perlindungan dan Kesejahteraan Pahlawan Devisa.
Juara Harapan 1, Ogen dari kepri.antaranews.com, Kepulauan Riau, dengan judul PDS Merenggut Hak Karyawan, Juara Harapan 2 Hari Setiawan dari jemberpost.net, Jawa Timur, dengan judul Manfaat dan Perlindungan Luar Biasa, Tak Banyak Pekerja Migran Indonesia yang Mengenalnya.
Juara Harapan 3 Gusnaldi Saman dari Harian Singgalang, Padang, dengan judul Pekerja Berdaya, Bukan Bencana.
Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019