Insiden tersebut terjadi beberapa hari menjelang pemilihan, yang faktor keamanannya menjadi perhatian utama.
Pihak berwenang memberlakukan jam malam tanpa batas waktu di Kota Kishtwar, yang berbatasan dengan wilayah sengketa mayoritas Muslim, Kashmir, yang diakui India maupun Pakistan, pascaterbunuhnya Chandrakant Sharma, yang berusia 48 tahun, bersama dengan seorang pengawalnya.
Sharma merupakan pemimpin Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), organisasi induk berpengaruh dari partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).
"Pengawal pribadi Sharma tewas di lokasi kejadian, sedangkan Sharma mengalami luka serius," kata pejabat polisi senior, Kishtwar Angrez Singh Rana kepada Reuters.
Ia diterbangkan ke rumah sakit Government Medical College di Jammu, namun nyawanya tak tertolong akibat luka yang dideritanya, kata Rana.
Rana juga menyebutkan bahwa jam malam tanpa batas diberlakukan di kota Kishtwar, dengan lebih banyak pasukan diterjunkan ke area tersebut guna mencegah kekerasan sektarian.
"Ia merupakan pusat harapan dan kepercayaan bagi masyarakat patriotik yang menentang terorisme". "Kematiannya yang tiba-tiba menjadi kehilangan yang tak tergantikan bagi komunitas Hindu," kata sekretaris jenderal RSS, Manmohan Vaidya.
Insiden tersebut merupakan pembunuhan kedua pemimpin Hindu di kota tersebut sejak November. Saat pemimpin BJP, Anil Parihar, yang berusia 52 tahun, tewas bersama dengan saudaranya, Ajeet, yang berusia 55 tahun. Sharma dikenal sebagai salah satu rekan dekat Parihar.
Baca juga: Kematian pria di dalam tahan di Kashmir India picu unjuk rasa
Baca juga: India tangkapi separatis di Kashmir
Sumber: Reuters
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019