Laman Akutuku.com menjadi tempat pemasaran digital berbasis daring untuk produk-produk hasil kerajinan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dari berbagai daerah di Indonesia.
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat AKU (BPP AKU) GKR Pembayun mengatakan di Semarang, Selasa malam, pengembangan pemasaran melalui digital sebagai upaya penerapan revolusi industri 4.0 untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“BPP AKU bekerjasama dengan PT Andalan Komunitas Usaha bersama mengembangkan platform digital marketing Akutuku.com. Aplikasi marketing online ini ditujukan untuk seluruh produk-produk hasil karya kelompok UPPKS dan para pengrajin asli Indonesia lainnya,” kata GKR Pembayun.
Beberapa kerajinan daerah dan olahan pangan daerah seperti batik, topeng, lukisan, beras organik, herbal dan penganan khas daerah dan lainnya yang merupakan produk-produk UPPKS dipasarkan melalui Akutuku.com dengan sistem transaksi daring.
Kelompok UPPKS merupakan kelompok masyarakat binaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dilakukan sebagai upaya peningkatan ekonomi keluarga Indonesia.
UPPKS dibentuk sejak 1994 dengan anggotanya pada tahun tersebut pernah mencapai 13 juta orang di seluruh Indonesia dengan mayoritas perempuan peserta KB. Pada tahun 2015 tercatat ada sebanyak 91.748 kelompok yang masih aktif yang berkat bantuan Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU).
Untuk saat ini BKKBN membina 12.479 kelompok UPPKS dengan memberikan penguatan mulai dari manajemen, pelatihan, serta pemasaran.
Sementara untuk urusan permodalan dalam pengembangan usaha, asosiasi Andalan Kelompok UPPKS (AKU) menjembatani kelompok UPPKS dengan lembaga ekonomi yang ada, terutama lembaga keuangan mikro seperti pegadaian, bank-bank yang memberikan kredit mikro, atau dengan pemerintah seperti Kementerian Desa yang menyalurkan bantuan bantuan untuk BUMDES.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019