"Ada sumbatan (jalan yang menutupi sungai) di Sungai Cimanuk lama dan akan dibuka kembali," kata Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Rabu.
Menurutnya sumbatan yang berupa jalan tersebut juga menjadi salah satu faktor air tidak bisa mengalir secara maksimal, sehingga memyebabkan banjir di lima kecamatan.
Sumbatan yang berupa jalan tersebut memang sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat, karena pemerintah telah membangun jembatan untuk menghubungkan dua kecamatan yaitu Indramayu dan Kecamatan Pasekan.
"Memang ini wilayah kewenangan BBWS, tapi karena sifatnya mendesak jadi saya mengambil langkah untuk dibuka kembali," ujarnya.
Dia berharap dengan dibukanya sumbatan berupa jalan yang panjangnya mencapai 200 meter itu bisa memperlancar air untuk masuk ke laut.
"Dengan dibukanya tanggul atau jalan ini, diharapkan bisa memperlancar arus air menuju ke Sungai Prajagumiwang dan terus ke laut," tuturnya.
Untuk data rumah yang terendam akibat meluapnya Sungai Cimanuk kata Supendi sementara baru 5.000 unit rumah yang terdata dan itu masih bisa bertambah lagi, karena sampai saat ini BPBD masih berupaya melakukan pendataan.
"Rumah yang tergenang dilaporkan baru ada 5.000-an. Ini pasti akan semakin bertambah," katanya.
Banjir di Indramayu terjadi mulai Senin (8/4) dan sampai saat ini masih banyak rumah warga yang tergenang dengan kedalaman 30 sampai dengan 120 sentimeter.
Banjir yang melanda lima kecamatan di Indramayu itu bukan dikarenakan hujan yang turun di Kota Mangga, namun merupakan kiriman dari Bendung Rentang dan juga hulu Sungai Cimanuk.*
Baca juga: Banjir Indramayu, Bupati protes pengelola Bendung Rentang
Baca juga: Kemensos sudah kirimkan bantuan darurat banjir Indramayu
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019