Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pelaku industri pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau turut mendukung program Hot Deals dengan memberikan potongan harga kepada wisatawan mancanegara, terutama saat musim rendah kunjungan (low season).Batam bagus sekali. Rahasianya, Batam kemarin kemarin tidak bergerak, karena tidak punya program khusus, setelah kita punya program Hot Deals bergerak lagi
"Saya mohon semua industri di Batam, Bintan, Kepri mendukung program Hot Deals," kata dia di Kota Batam, Kepri, Rabu.
Program Hot Deals berupa penawaran potongan harga yang didorong pemerintah untuk memikat wisman berkunjung ke Kepri.
Menteri Yahya menjelaskan meski memberikan potongan harga, para pelaku wisata tidak akan rugi karena program itu ditawarkan pada musim rendah kunjungan.
"Hot Deal pada dasarnya menjual pada saat 'low season'. Menjual sesuatu yang tidak laku. Kalau tidak laku, 'fix cost' tetap jalan," kata dia.
Ketimbang tidak ada konsumen yang datang pada musim rendah kunjungan, kata dia, lebih baik memberikan potongan harga.
Hal itu, kata dia, karena pelaku usaha tetap harus mengeluarkan biaya tetapnya.
"Dari pada kosong seperti itu, lebih baik kasih diskon untuk meng-'atrract'," kata dia.
Ia mengatakan bahwa program itu memikat wisman untuk datang ke Kepri.
Bahkan, menurut dia, keberhasilan Batam menyerap 1,8 juta wisman pada tahun lalu juga berkat penerapan kebijakan Hot Deals.
"(Angka kunjungan wisman ke, red.) Batam bagus sekali. Rahasianya, Batam kemarin kemarin tidak bergerak, karena tidak punya program khusus, setelah kita punya program Hot Deals bergerak lagi," kata dia.
Menteri Yahya optimistis bahwa dengan banyaknya tawaran potongan harga, akan semakin banyak wisman yang datang ke Kepri.
"Karena ada paket yang harganya kurang dari 100 dolar. Ditawarkan, anda bisa mendapatka pemandangan tingkat dunia dengan hanya kurang dari 100 dolar," kata dia.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019