• Beranda
  • Berita
  • Makin dikenal, Indonesia raih dua juta dolar di London Coffee Festival

Makin dikenal, Indonesia raih dua juta dolar di London Coffee Festival

11 April 2019 12:01 WIB
Makin dikenal, Indonesia raih dua juta dolar di London Coffee Festival
Illustrasi: Pengusaha kopi eropa kunjungi Temanggung. Sejumlah anggota Speciality Coffee Associaton of Europe (SCAE) mencicipi berbagai jenis kopi saat berkunjung ke perkebunan kopi kawasan lereng Gunung Sindoro, Posong, Tlahab, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah (ANTARA /Anis Efizudin)

Ini menunjukan bahwa kopi specialty Indonesia digemari masyarakat dunia

Kopi khas dan premium (specialty) Indonesia berhasil meraih potensi transaksi sebesar dua juta dolar AS pada partisipasi perdana Paviliun Indonesia di London Coffee Festival 2019 yang berlangsung pada 28-31 Maret 2019 di Old Truman Brewery, London, Inggris.

“Ini merupakan yang pertama kalinya. Pada kesempatan ini, Indonesia berhasil membukukan transaksi potensial sebesar dua juta dolar AS. Ini menunjukan bahwa kopi specialty Indonesia digemari masyarakat dunia," jelas Atase Perdagangan London Nur Rakhman Setyoko lewat keterangannya diterima di Jakarta, Kamis.

London Coffee Festival merupakan ajang pameran kopi bergengsi dan terbesar di Eropa. Partisipasi Paviliun Indonesia di pameran ini terlaksana atas kerja sama Atase Perdagangan London dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London.

Dengan mengusung tema Home of the World’s Finest Coffee, Paviliun Indonesia menampilkan 24 varietas biji kopi specialty dari tiga pelaku usaha kopi Indonesia, yaitu Work Coffee Indonesia, PT Seribu Satu Rasa (Walking Drums), dan Ngopi International Limited.

Adapun produk-produknya antara lain Kopi Gayo, Bali Kintamani, Solok Radjo, Tolu Batak, Garut Kasuga, Enrekang Nating, Puntang Peaberry, Flores Bajawa, Mount Halu (Jawa Barat), Gunung Tilu (Jawa Barat), yang masing-masing memiliki cita rasa yang unik dan khas.

Untuk menarik perhatian dan memperkenalkan kopi specialty, Indonesia juga mengadakan sesi mencicipi kopi (coffee cupping) yang disambut antusias oleh para pengunjung pameran dan pembeli potensial.

Menurut Nur Rakhman, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pengunjung dan buyer potensial yang hadir agar dapat merasakan cita rasa kopi specialty Indonesia secara langsung.

"Promosi kopi Indonesia di London Coffee Festival 2019 ini diharapkan dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan kopi Indonesia sekaligus memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia di pasar Inggris," imbuhnya.

Selama ini, lanjut Nur Rakhman, kopi yang cukup dikenal di pasar Inggris adalah kopi Gayo dan kopi Mandhailing. Kopi specialtyIndonesia diharapkan secara lebih luas dapat menjadi pilihan utama di kalangan masyarakat Inggris.

Nur Rakhman juga menyampaikan, minum kopi telah menjadi suatu tren gaya hidup baru bagi sebagian besar masyarakat Inggris.

Berdasarkan British Coffee Association (BCA), setidaknya 95 juta cangkir kopi per harinya dikonsumsi masyarakat Inggris pada 2018.

"Sebagai salah satu negara produsen dan pemasok kopi terbesar di dunia, Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang dan potensi besar tersebut dengan meningkatkan ekspor kopi ke Inggris,” tandas Nur Rakhman.

London Coffee Festival 2019 diikuti 250 peserta pameran dan dikunjungi lebih dari 30.000 orang.

Baca juga: Paviliun Indonesia dipadati pengunjung pada London Coffee Festival

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019