Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor mengatakan, tim Basarnas bersama petugas gabungan lain melakukan pencarian dengan menyusuri pantai dan lautan, hingga akhirnya jasad Asep Rohendi (19) ditemukan.
"Korban ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian musibah dalam keadaan meninggal dunia," katanya.
Ia menuturkan, pencarian korban melibatkan satu tim dari Basarnas, dibantu Satpol Air Polres Garut, potensi SAR, dan sukarelawan yang melakukan pencarian dengan pembagian kelompok.
Tim pencarian jalur darat menyusuri pantai arah timur atau sampai Pantai Santolo sejauh 3 km dan ke arah barat sampai Pantai Pameungpeuk sejauh 2 km.
"Penyisiran laut oleh kapal patroli Satpol Air Santolo, metode pencarian dengan penyisiran pantai dan laut," katanya.
Selanjutnya jasad korban dibawa ke Puskesmas Cikelet sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga korban.
Sebelumnya korban bersama enam temannya dari Bandung sengaja berwisata ke Pantai Karang Papak, kemudian berenang di pantai, hingga tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret wisatawan yang sedang berenang.
Teman korban berhasil menyelamatkan diri hingga ke tepian pantai, sedangkan korban yang diketahui tidak bisa berenang sehingga terseret ombak.
Kejadian wisatawan terseret ombak di laut selatan Garut bukan yang pertama kali, sebelumnya beberapa kali wisatawan bahkan nelayan terseret ombak hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019