Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta, Kamis, menjelaskan usulan tersebut diterima secara aklamasi pada Konferensi Komite Eksekutif CDI yang berlangsung di Belgia, 10 April 2019.
Usulan yang PKB, kata dia, berjudul "Penegasan bahwa persaudaraan kemanusiaan adalah landasan bagi lahirnya peradaban dunia yang ditegakkan di atas penghargaan terhadap kesetaraan hak dan martabat bagi seluruh umat manusia".
"Resolusi ini dalam batang tubuhnya memuat hasil munas alim ulama NU di Kota Banjar, Jawa Barat, 27 Februari-1 Maret 2019," kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin.
Resolusi itu juga memuat dukungan terhadap Piagam Persaudaraan Kemanusiaan yang ditandatangani bersama Grand Syaikh Al Azhar Dr Ahmad Ath-Thayyeb dan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, 4 Februari 2019.
Dari empat poin resolusi itu, dua di antaranya adalah mendukung prinsip-prinsip dan aspirasi-aspirasi universal yang diartikulasikan di dalam hasil munas alim ulama NU, Piagam Persaudaraan Kemanusiaan, dan dokumen-dokumen deklarasi internasional yang telah diterbitkan di lingkungan NU.
Kemudian, menghargai setinggi-tingginya langkah-langkah Vatikan, Al Azhar, dan NU dalam menerbitkan dokumen-dokumen tersebut.
Sementara itu, Ketua Pengurus Besar NU KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa resolusi itu sejalan dengan prinsip NU sebagai organisasi yang moderat dan toleran.
"Sudah sejak berdirinya NU. Siapa pun rais aamnya, siapa pun ketua umumnya, NU tidak akan bergeser dari ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah," katanya.
Dengan diterimanya resolusi usulan PKB secara resmi oleh CDI, kata Said, NU dan PKB telah mendapatkan pengakuan, penghargaan, dan kedudukan yang definitif dalam kancah percaturan politik dunia.
CDI adalah koalisi internasional partai-partai di seluruh dunia dengan anggota lebih dari 151 partai di 70 negara di Eropa, Afrika, Asia Tengah, dan Amerika Latin.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019