• Beranda
  • Berita
  • Atlet paralympic tenis meja Indonesia rebut medali Emas di Jordania

Atlet paralympic tenis meja Indonesia rebut medali Emas di Jordania

11 April 2019 18:54 WIB
Atlet paralympic tenis meja Indonesia rebut medali Emas di Jordania
Atlet paralympic tenis meja Indonesia, Adyos Astan (tengah), berhasil merebut medali emas dan perak pada Kejuaraan  Para Tenis Meja Al-Watani  (Yordania Terbuka) ke-11 yang diselenggarakan Federasi Tenis Meja Internasional tanggal 8-10 April 2019, di Al-Husein Sport City, Amman.  (KBRI Amman)
Atlet paralympic tenis meja Indonesia, Adyos Astan, berhasil merebut medali emas dan perak pada Kejuaraan Para Tenis Meja Al-Watani (Jordania Terbuka) ke-11 yang diselenggarakan Federasi Tenis Meja Internasional tanggal 8-10 April 2019, di Al-Husein Sport City, Amman.

Adyos tampil pada kategori Wheel Chair Kelas 4-5 nomor beregu dan berhasil merebut medali emas setelah mengalahkan lawan-lawannya, termasuk atlet beregu unggulan asal Norwegia, berdasarkan keterangan tertulis dari KBRI Amman yang diterima di Jakarta, Kamis.

Selain memperoleh medali emas di nomor beregu, Adyos juga berhasil merebut medali perak pada nomor tunggal.

Pengalungan medali dilakukan langsung oleh Pangeran Marad bin Raad mewakili Keluarga Kerajaan Jordania, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Perlindungan Hak-hak Penyandang Disabilitas Jordania.

Berbeda dengan sistem pertandingan pada umumnya, Turnamen Para Tenis Meja ini menggunakan sistem pertandingan Round Robin, sehingga satu negara akan bertemu dengan seluruh negara peserta lainnya pada kategori kelas yang sama.

Adyos mengutarakan bahwa dirinya cukup puas atas hasil yang dicapai, khususnya atas keberhasilan mengalahkan sejumlah atlet dengan peringkat dunia yang lebih baik darinya. Adyos sendiri saat ini berada di posisi 15 dunia.

Bagi Adyos, kejuaraan ini sebagai pemanasan dalam persiapan mengikuti Paralimpiade Tokyo tahun 2020 mendatang.

Duta Besar RI untuk Jordania, Andy Rachmianto, yang turut hadir pada pertandingan puncak, menyampaikan rasa bangga yang tinggi atas capaian Adyos yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

"Adyos telah menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah sebuah halangan untuk mencetak prestasi. Capaian ini mengingatkan kita akan pentingnya kerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai kesuksesan," tegas Andy.

Kejuaraan Dunia Para Tenis Meja Al-Watani diselenggarakan secara rutin setiap tahun di Amman.

Pada penyelenggaraan tahun ini 13 negara telah ambil bagian menurunkan atlet-atlet terbaiknya, antara lain Turki, Iran, India, Malaysia, Thailand, Jerman, Norwegia, Nigeria, Belgia, dan tuan rumah Jordania.

Terdapat 10 kategori kelas disabilitas yang dipertandingkan, baik untuk nomor tunggal maupun beregu.
 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019