"Saya kira semua berjalan sangat cepat di Formula 1... Setelah race pertama tak ada yang melihatku sebagai penantang titel dan kemudian setelah balapan kedua semua memandang saya sebagai penantang gelar juara," kata pebalap berusia 21 tahun itu dalam sesi jumpa pers di Sirkuit Internasional Shanghai, China.
"Aku harus tetap fokus dengan apa yang aku lakukan di mobil dan mencoba bekerja sekeras mungkin dan melakukan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar mobil dan kemudian tentunya yakin hasilnya akan terlihat," kata pebalap asal Monako itu seperti dikutip oleh Reuters, Kamis.
Di balapan keduanya bersama Ferrari, Leclerc hampir meraih trofi juara jika saja tidak mengalami masalah dengan mesin mobilnya di 10 lap terakhir. Duo Mercedes Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas memanfaatkan masalah reliabilitas itu untuk finis satu-dua.
Leclerc terbantu oleh keluarnya Safety Car sehingga dia mampu mempertahankan posisinya di peringkat tiga tanpa tersalip mobil pebalap lain hingga akhir balapan.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel, tidak mampu mengimbangi kecepatan rekan satu timnya itu dan malah membuat kesalahan ketika kehilangan kendali mobilnya dan juga sayap depannya di Bahrain.
"Seperti yang aku bilang, ini baru balapan kedua," kata Leclerc menanggapi kemungkinan dirinya menjadi pebalap utama Ferrari.
"Toh, pertanyaan itu harusnya ditanyakan ke (kepala tim) Mattia (Binotto)," kata dia.
"Saya bukan yang mengambil keputusan untuk itu," kata Leclerc.
Vettel mengatakan jika penampilannya yang buruk disebabkan belum nyaman dengan mobil SF90 Ferrari, masalah yang dia harapkan bisa diselesaikan setelah sesi tes di Bahrain.
"Saya selalu menunjukkan rasa hormat jika orang lain melakukan lebih baik dan juga dia di Bahrain," kata pebalap berusia 31 tahun itu.
"Saya tahu jika saya bisa melakukan lebih baik dan saya tahu kami memiliki banyak balapan untuk membuktikan itu," kata Vettel.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019