• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data ekonomi AS terbaru

Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data ekonomi AS terbaru

12 April 2019 06:37 WIB
Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data ekonomi AS terbaru
Illustrasi: Para pialang saham sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Amerika Serikat (REUTERS/Brendan McDermid)

para analis memperkirakan laba kuartal pertama S&P 500 turun 2,5 persen dari setahun lalu

Saham-saham pada Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna sejumlah data ekonomi terbaru.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun tipis 14,11 poin atau 0,05 persen, menjadi ditutup di 26.143,05 poin. Indeks S&P 500 sedikit menguat 0,11 poin atau 0,0038 persen, menjadi berakhir di 2.888,32 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 16,88 poin atau 0,21 persen, menjadi ditutup di 7.947,36 poin.

Saham JetBlue Airways naik sekitar 0,9 persen, setelah maskapai berbiaya rendah itu pada Rabu (10/4/2019) mengumumkan rencana untuk menyediakan layanan penerbangan ke London pada 2021, sebuah langkah untuk bersaing dengan maskapai penerbangan internasional besar di pasar kosmopolitan yang sibuk.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar penutupan pasar, dengan sektor industri naik hampir 0,9 persen, memimpin para pencetak keuntungan.

Karena sebagian besar perusahaan akan melaporkan hasil laba untuk kuartal pertama minggu ini, para analis memperkirakan laba kuartal pertama S&P 500 turun 2,5 persen dari setahun lalu, kontraksi pertama mereka sejak 2016, menurut Reuters. Hal itu memicu kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi AS.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Produsen untuk permintaan akhir naik 0,6 persen pada Maret, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/4/2019). Harga-harga permintaan akhir naik 0,1 persen di Februari dan turun 0,1 persen di Januari.

Peningkatan ini terjadi terutama karena lonjakan harga bensin. Untuk 12 bulan yang berakhir Maret, indeks permintaan akhir naik 2,2 persen, kenaikan 12 bulan terbesar sejak Desember 2018.

Klaim pengangguran AS, atau jumlah orang yang mengajukan permohonan tunjangan pengangguran, turun tajam 8.000 menjadi 196.000 dalam pekan yang berakhir 6 April, kata Departemen Tenaga Kerja, Kamis (11/4/2019).

Ini menandai level terendah untuk klaim awal sejak 4 Oktober 1969, menandakan pasar tenaga kerja yang kuat menopang perekonomian AS.

Data positif tersebut dapat mengurangi kekhawatiran penurunan tajam ekonomi global yang mencapai AS, sebuah kecemasan yang tercermin dalam risalah dari pertemuan Federal Reserve (Fed) pada Maret yang dirilis Rabu (10/4/2019).

Baca juga: IHSG ditutup melemah seiring sentimen domestik yang minim

Baca juga: Harga emas jatuh, penurunan terbesar pada April

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019