"PLTMG yang siap beroperasi ini sebagai bukti pemerintah mendorong penggunaan gas dan mengurangi bahan bakar minyak, karena biaya produksinya bisa jauh lebih murah," kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dalam keterangan pers yang diterima di Kupang, Jumat.
Menteri ESDM telah meresmikan PLTMG 20 MW di Labuan Bajo, pada Kamis (11/42019), disaksikan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM FX. Sutijastoto, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, PT PLN, Djoko R. Abumanan, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, serta Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula.
Ia mengatakan, potensi penghematan bahan bakar minyak dengan beroperasinya PLTMG tersebut bisa mencapai hingga Rp10 miliar.
"Dengan biaya pengoperasian yang lebih murah ini tentu pada akhirnya akan berpengaruh kepada efisiensi dan ujungnya pada tarif listrik bagi masyarakat," kata Jonan.
Menurutnya, PLTMG ini akan meningkatkan pasokan listrik di sistem kelistrikan wilayah setempat yang mampu disalurkan untuk 23.148 pelanggan rumah tangga yang memiliki daya 90 volt ampera (VA). Selain itu, meningkatkan rasio elektrifikasi listrik terutama di Pulau Flores.
Selain PLTMG, Menteri ESDM juga meresmikan sejumlah infrastruktur kelistrikan di Pulau Flores di antaranya, saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kiloVolt Labuan Bajo-Ruteng, gardu induk Labuan Bajo, SUTT 70 kiloVolt Ruteng-Ulumbu, Gardu Induk Ruteng, dan Gardu Induk Ulumbu.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, dalam kesempatan itu mengapresiasi dukungan serius Kementerian ESDM dan PT PLN membangun kelistrikan di provinsi berbasiskan kepulauan ini.
“Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak terutama ESDM dan PLN. Pembangunan kelistrikan ini tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuat ekonomi di Pulau Flores semakin menggeliat," ujarnya.***1***
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019