• Beranda
  • Berita
  • Sandiaga sebut saatnya Indonesia punya Bank Syariah terbesar di Asean

Sandiaga sebut saatnya Indonesia punya Bank Syariah terbesar di Asean

13 April 2019 23:08 WIB
Sandiaga sebut saatnya Indonesia punya Bank Syariah terbesar di Asean
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, sudah saatnya Indonesia mempunyai Bank Syariah terbesar di Asean.

"Karena bank syariah ini juga dikembangkan di negara lain, bahkan Hongkong juga mengembangkan. Sehingga ini harus kita laksanakan, karena kita adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," kata Sandiaga Salahudin Uno, saat debat yang dilaksanakan oleh KPU, Sabtu malam.

Pada kesempatan yang sama, Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan, salah satu potensi besar lainnya dalam pengelolaan keuangan umat adalah pengelolaan tabungan jamaah haji.

Dia menyatakan, jangan lagi terjadi keragu-raguan dari pengelolaan dana tersebut.

"Kami ingin membentuk Bank Tabung Haji dimana nantinya potensi tersebut dikelola secara syariah modern, transparan dan efisien sehingga dana tersebut benar-benar dimanfaatkan oleh umat dan dirasakan dampaknya," tuturnya.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan untuk mengembangkan ekonomi syariah, pemerintah saat ini sudah membentuk komisi keuangan syariah yang diketuai oleh presiden sendiri untuk mengembangan ekonomi yang menjadikan Indonesia menjadi Islamic Finance Center di dunia.

"Kita juga memperkuat posisi lembaga keuangan syariah melalui kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan membangun market branding halal, tidak hanya untuk dalam negeri tapi luar negeri, dimana standar halal kita sudah menjadi acuan untuk standar halal global," kata Ma'aruf.

Dengan memperhatikan permasalahan tersebut di atas, berdasarkan pemaparan dari OJK RI, visi Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah Indonesia 2017-2019 adalah untuk mewujudkan industri jasa keuangan syariah yang tumbuh dan berkelanjutan, berkeadilan, serta memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan menuju terwujudnya Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.

Selanjutnya, untuk mencapai visi tersebut, misi utama yang akan dilakukan dalam periode waktu 2017-2019 adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan dan ketersediaan produk industri keuangan syariah yang lebih kompetitif dan efisien dan memperluas akses terhadap produk dan layanan keuangan syariah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, untuk meningkatkan inklusi produk keuangan syariah dan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memperbesar pangsa pasar keuangan syariah.

Dalam menjalankan misi tersebut terdapat beberapa program unggulan yang dilakukan untuk membesarkan keuangan syariah antara lain penguatan kapasitas kelembagaan industri jasa keuangan syariah, peningkatan ketersediaan dan keragaman produk keuangan syariah, pemanfaatan teknologi finansial dalam rangka memperluas akses keuangan syariah.

Kemudian, juga perluasan jaringan layanan keuangan syariah, optimalisasi promosi keuangan syariah, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan keuangan syariah di Indonesia.

Dengan menjalankan seluruh program tersebut diharapkan visi dan misi keuangan syariah Indonesia yang telah ditetapkan dapat terwujud.

Baca juga: Prabowo-Sandiaga bidik program tepat sasaran lewat KTP elektronik
Baca juga: Jokowi: Pemerintah mati-matian turunkan defisit neraca perdagangan

 

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019