Kotak, dalam keterangan resmi kepada Antara di Jakarta, Minggu, menyebut pesan moral dalam lagu "Beranikan Dirimu" memang sederhana. Tapi, lirik lagu itu akan tetap mengena para pendengar setianya.
Tantri (vokal), Chua (bass) dan Cella (gitar) berharap lirik dalam lagu terbarunya itu akan mendorong para pendengarnya untuk menyuarakan hal-hal positif di dunia.
Meskipun kata-kata yang digunakan dalam lirik terkesan sederhana. Tapi, lirik itu tetap sarat makna sehingga mudah dicerna dan diingat oleh para Kerabat Kotak, sebutan penggemar setia Kotak.
Baca juga: Peran penggemar dalam karier band Kotak
Berikut petikan petikan lirik bagian refrain "Beranikan Dirimu":
"Beranikan dirimu/ Lawanlah rasa takutmu/ Takutmu/ Dan bergerak/ Teruslah maju/ Beranikan dirimu/ Taklukkan rasa ragumu, ragumu/ Dan bergerak/ Majulah maju."
Sebagaimana lagu-lagu lain Kotak, "Beranikan Dirimu" terdengar garang dan penuh semangat, terbalut rapih dalam alunan musik rock yang dapat mengangkat suasana hati pendengarnya.
Video klip resmi "Beranikan Dirimu" telah dirilis pada 10 April. Video klip itu menampilkan seseorang yang tertutup oleh sehelai kain sehingga tidak dapat bergerak secara leluasa.
Namun, sang tokoh dalam video klip itu mampu memberanikan diri untuk membuka kain dan melakukan apa yang dianggap benar.
Baca juga: Kotak siapkan album baru tahun depan
Video klip tersebut juga menampilkan Najwa Shihab, Daniel Mananta dan Reza Chandika. Najwa juga menyampaikan pesan yang tertuang dalam video klip itu. Berikut petikan kata-kata yang diucapkan Najwa Shihab:
"Ketakutan tak akan enyah hanya dengan berdiam diri. Keberanian lahir karena kita beranjak pergi. Yang melulu duduk terdiam akan selalu dicekam. Oleh pikiran-pikiran sendiri yang berkabut kelam. Maka berteriaklah agar punah segala resah. Larilah agar segala cemas pergi berkemas. Sebab takkan mengubah keadaan hanya perbuatan yang bisa menggubah kenyataan."
"Jangan pikirkan bilur yang menganga karena kecamuk. Terbentur, terbentur, terbentur, niscaya kita akan terbentuk. Berkawan kawan yang paham dinginnya dini hari. Ayo kita jemput udara pagi sambil bernyanyi. Bersenandung tentang masa depan yang perlu diisi. Mempuisikan hari esok dengan gerak penuh nyali."
"Bukankah kopi pahit selalu nikmat disesap sama-sama. Solidaritas adalah mantra hebat di setiap penggal masa. Dunia tak sekelam nubuat kami para tua. Kita tak sudi jadi beku seperti arca."
Kotak juga menyebarkan semangat agar Kerabat Kotak berani menjadi diri sendiri secara positif dan tidak mendengarkan orang-orang yang berusaha menjatuhkan mereka. Pesan itu sekaligus menjadi bentuk cinta Kotak kepada para pendengarnya.
Baca juga: Cara Tantri "Kotak" hadapi ujaran kebencian
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019