"Sudah ada kesepahaman dengan dua mitra lokal, untuk membantu dalam membangun fasiltas pendukung untuk kilang minyak di Bontang, Kaltim," kata Chairman OOG Khalfan Al Riyami dalam bincang-bincang dengan wartawan, Senin.
Disebutkan perusahaan ini untuk membangun kilang baru Migas membenamkan investasi sebesar 15 miliar dolar AS sesuai dengan framework agreement dengan PT Pertamina yang ditandatangani Desember 2018, tanpa menggunakan APBN.
Khalfan mengatakan kilang ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 700-1.000 hektar yang terdiri dari refinery minyak dengan kapasitas 300.000 barel per hari, serta pabrik petrokimia berkapasitas 450.000 ton per tahun.
Proyek pembangunan fasilitas penunjang ini (EPC OSBL) akan banyak menyerap tenaga kerja lokal dan OOG sendiri berkomitmen mengutamakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam mendukung peran serta sumber daya manusia dan komponen lokal sesuai kebijakan pemerintah Indonesia.
Diperkirakan nilai pekerjaan tersebut bisa mencapai 3 miliar dolar AS.
Mitra lokal tersebut bergerak di bidang properti dan kontraktor, Khalfan berharap kedua perusahaan itu bisa mendukung kegiatan operasional kilang minyak dan petrokimia di Bontang
Seperti diketahui PT Pertamina (Persero) menggandeng perusahaan asal Oman, Overseas Oil & Gas (OOG), untuk membangun proyek kilang pengolahan baru (grass root refinery/ GRR) di Bontang, Kalimantan Timur.
OOG merupakan badan usaha hilir migas asal Muscat, Oman, yang memiliki lingkup bisnis antara lain memberikan jasa dalam commercial structure (develop), design services dengan tenaga berpengalaman, manajemen konstruksi, manajemen proyek, dukungan operasi, dan pemeliharaan, serta solusi teknik dan konstruksi.
Terpilihnya OOG sebagai mitra, setelah melewati mekanisme seleksi untuk GRR Bontang pada Januari 2018.
OOG memenangkan status mitra strategis Pertamina dari beberapa kompetitor lain, untuk menggarap proyek GRR Bontang.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019