"Saya senang. Yang penting saya tahu saya harus pilih siapa. Itu sesuatu yang penting buat saya juga," kata pemain yang dikenal dengan Osas Saha dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Pemain kelahiran Warri Nigeria, 20 Oktober 1986 ini mengaku sudah mengetahui latar belakang calon presiden yang maju pada pemilu 2019 karena pemain berusia 33 tahun ini sudah cukup lama tinggal di Indonesia hingga proses naturalisasi terjadi.
"Sebenarnya waktu saya cukup buat tahu tentang negara ini, karena sudah cukup lama di sini. Semoga (calon presiden) yang saya pilih itu bisa memajukan negara ini ke depan," kata mantan pemain Persija Jakarta itu.
Osas yang mengawali karir sepak bola profesional di Indonesia bersama salah satu klub asal pulau Sumatera medio 2008-2009 ini berencana menyalurkan hak pilihnya di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Jakarta Timur.
"100 Persen saya ikut pemilu, saya nyoblos di Pondok Gede," kata pemain yang pernah menggunakan seragam timnas U-20 Nigeria itu.
"Yang penting siapapun yang menjadi presiden semua berjalan lancar dan tidak ada ribut-ribut," kata Osas Saha.
Pada persepakbolaan nasional, saat ini memang banyak dihuni pemain naturalisasi. Untuk gelombang pertama ada nama Cristian Gonzales. Berikutnya muncul nama-nama baru sebut saja Beto Goncalves, Esteban Viscara, Stefano Lilipaly hingga Greg Nwokolo.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019