Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa wisata halal Indonesia mencapai peringkat pertama di dunia."Menurut Global Moslem Travel Index 2019, wisata halal Indonesia memenangi peringkat yang pertama, ini sebuah capaian yang sangat bagus, baru saja diumumkan," kata Presiden Joko Widodo di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa.
"Menurut Global Moslem Travel Index 2019, wisata halal Indonesia memenangi peringkat yang pertama, ini sebuah capaian yang sangat bagus, baru saja diumumkan," kata Presiden Joko Widodo di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa.
Presiden menyampaikan hal itu saat meresmikan miniatur Halal Park yaitu satu kawasan yang menggabungkan pelaku bisnis gaya hidup halal di bidang pakaian, makanan, minuman dan lainnya. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Saiffudin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf dan pejabat lainnya serta CEO dan "founder" HIJUP Halal Park Diajeng Lestari.
Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia dinobatkan sebagai nomor 1 wisata halal bersaing dengan 130 negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei dan negara lainnya.
"Sukuk kita berkembang sangat besar, bulan lalu sukuk retail seri SR011 kita terjual Rp2,1 triliun, ini kepercayaan yang harus kita jaga dalam menarik investor-investor baru," tambah Presiden.
Artinya, menurut Presiden, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus mengambil keuntungan dari perkembangan industri halal yang berkembang sangat pesat.
"Pada 2019 target kunjungan wisata halal ke Indonesia 5 juta orang, ini seperempat total target wisatawan yang kita harapkan datang ke Indonesia dan target ini tumbuh 42 persen dari tahun sebelumnya, ini loncatan yang sangat besar," ungkap Presiden.
Presiden pun menyatakan bahwa industri wisata halal telah ditetapkan sebagai penggerak utama indutri halal Indonesia.
"Pada 2018 ada 140 juta wisatawan muslim dengan 'spending online' 35 miliar dolar AS. Jumlah turis muslim meningkat dari tahun ke tahun dan pada 2020 diproyeksi mencapai 158 juta orang, ini jumlah yang sangat besar. Artinya ada segmen pasar yang harus digarap apalagi kita negara berpenduduk muslim terbesar di dunia," jelas Presiden.
Data yang dimiliki Presiden menunjukkan, proyeksi permintaan produk halal global 2019 mencapai 3,7 triliun dolar AS.
"Padahal 2013 masih sebesar 2 trilun dolar AS artinya apa? Ada pertumbuhan yang sangat besar mencapai 9,5 persen. Ini sebuah 'growth' yang sangat tinggi," tambah Presiden.
CEO dan "founder" HIJUP Halal Park Diajeng Lestari mengatakan bahwa pangsa pasar produk halal Indonesia pada 2017 sudah mencapai 2,1 triliun dolar AS.
"Ekspornya setelah kita menambah distrik ini diharapkan bisa menambah 5,1 miliar dolar AS per tahun dan sekarang bisa menjadi 7,6 miliar dolar AS ekspor dan tambahan 171-330 ribu pekerjaan baru dan akan 'import substitution' 500 juta dolar didukung penambahan FDI (foreign direct investment) di bidang fashion, wisata dan makanan," kata Diajeng. (T.D017
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019